Menko Polhukam Bantah TNI Gunakan Bom Kejar KKB Nduga

NASIONAL44 Dibaca
Menko Polhukam, Wiranto.- (net)

JAKARTA, WARTATODAY.COM – Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto membantah bila TNI menggunakan bom dalam melakukan pengejaran Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Nduga, Papua, yang telah menembak mati karyawan Istaka Karya, staf Balai Besar Pembangunan Jalan Nasional Wilayah Papua dan anggota TNI AD Sertu Handoko beberapa waktu lalu.

“Enggak ada (TNI gunakan bom). Tapi,  kalau gunakan granat pelontar, memang iya. Suaranya kalau buat orang awam sama dengan bom, suaranya sama tapi barangnya beda. Kalau bom dijatuhkan dari udara, ini dilontarkan dari senapan jadi jangan sampai ada berita simpang siur seperti itu,” ucap Wiranto usai menggelar Rapat Koordinasi tentang penyelesaian permasalahan Papua, di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (11/12/2018).

Selain itu, operasi pengejaran kepada KKB Nduga masih terus dilakukan oleh satgas terpadu TNI dan Polri.

“Memang ada berita simpang siur tentang jumlah pasukan. Saya sampaikan bahwa memang ada satuan bantuan non organik, tidak hanya organik pasukan Brimob dan TNI di Papua dikerahkan. Tapi kita datangkan dari pasukan non organik dari luar Papua apakah itu Brimob maupun Kopassus,” sebut Wiranto.

Pengerahan pasukan Brimob dan Kopassus untuk mengejar KKB Nduga sangat dibutuhkan karena medannya yang sangat sulit, sehingga dibutuhkan personil yang terlatih.

Dalam kesempatan itu, Wiranto menegaskan, pemerintah tidak akan akan berdiskusi dengan KKB. “Saya tidak akan berdiskusi dengan kriminal, mereka klaim apa saja nggak saya jawab gak benar itu pasti,” tegasnya.

Menurut Wiranto, mereka melakukan suatu propaganda membuat masyarakat resah dan masyarakat ketakutan.

“Untuk apa saya jawab. Yang penting negara tetap punya kewajiban melindungi segenap tumpah darah dan warga negaranya. Mereka klaim biarin aja, klaim apa pun jelas mereka kriminal melakukan kejahatan di luar batas kemanusiaan, harus kita lawan,” tegasnya.-

Sumber : antara
print

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *