Soekirman Sampaikan Komitmen Perbaiki Sungai yang “Sakit” di KSI

NASIONAL, RAGAM45 Dibaca
Bupati Sergai Ir H Soekirman turut serta dalam pembukaan KSI ke 4 yang berlangsung mulai 21 -24 Maret 2019 di Bumi Perkemahan Cibubur Jakarta Timur.(photo:AR.Manik/WartaToday)

JAKARTA, WARTATODAY.COM – Kongres Sungai Indonesia ke IV dihadiri ribuan orang dari berbagai daerah dan elemen serta komunitas pencinta sungai se-Indonesia di Lokasi Bumi Perkemahan Pramuka dan Graha Wisata Cibubur, Jakarta Timur. Kongres Sungai Indonesia keempat (KSI 4.0) berlangsung mulai 21 -24 Maret 2019.

Kadis Kominfo Sergai, H Ikhsan AP kepada wartawan melalui WhatsApp, Jumat (22/3) menyampaikan, Bupati Soekirman juga turut berpartisipasi dan hadir dalam kegiatan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa betapa pedulinya Bupati terhadap lingkungan khususnya pelestarian sungai.

Saat menjadi narasumber pada perhelatan KSI 4.0 Bupati Sergai dihadapan seluruh undangan menekankan bahwa pentingnya menjaga lingkungan dan meningkatkan kualitas sungai karena sungai merupakan sumber kehidupan.

Soekirman juga mengutarakan bahwa tujuannya menghadiri kegiatan ini karena sadar kondisi sungai di Kabupaten Sergai Tanah Bertuah Negeri banyak yang “sakit” .

Oleh karenanya pada tahun 2050 nanti akan diprediksi jumlah plastik lebih banyak dibandingkan ikan di lautan. Hal ini menunjukkan betapa tercemarnya lingkungan kita jika tidak dijaga kualitasnya, ujarnya.

Bupati mencontohkan di Kabupaten Sergai pada tahun 1970 sungai-sungainya masih terdapat 23 spesies ikan, namun pada sekarang ini hanya tinggal 7 spesies saja. Telah banyak jenis ikan yang punah akibat kerusakan sungai.

Terkait dengan penyebab mengapa sungai banyak yang sakit yaitu adanya Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang pengelolaan sungai yang berada di provinsi dan pusat sehingga penanganan dan pengawasan sungai sangat minim dan terpinggirkan.Sebagai contoh dalam pengambilan Galian C (mineral non logam) pasir sungai yang dikeluarkan oleh pemerintah provinsi tidak disertai dengan pengawasan yang ketat akibatnya banyak sungai sungai yang rusak baik morfologi maupun estetikanya.

” saya rasa kedepanya perlu di perhatikan lagi tentang pengawasannya mengingat adanya oknum yang tidak bertanggungjawab dan tidak perduli terhadap masalah lingkungan sungai,” ujar Soekirman.

Kongres Sungai Indonesia dibuka oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimun dengan didampingi Dirjen SDA Kementrian PU PR Hari Suprayogi. Acara itu melibatkan berbagai instansi pemerintah, swasta, perguruan tinggi, komunitas pencinta sungai dan lingkungan serta media, dengan tujuan untuk mendorong sinergi para pihak yang memiliki komitmen untuk memperbaiki kondisi sungai-sungai di Indonesia yang memprihatinkan.

Turut hadir, Asisten Deputi Lingkungan Hidup Yuli Hartono, mewakili Gubernur DKI Jakarta, para Kepala Daerah serta relawan pecinta sungai. (ARM)

print

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *