Dijanjikan Jadi Honor Daerah, Direktur RSUD Labura Tipu Puluhan TKS?

AEK KANOPAN I WARTATODAY.COM – Sebanyak 23 orang tenaga kerja sukarela (TKS) yang bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), diduga kuat telah menjadi korban penipuan yang dilakukan oleh pimpinan mereka sendiri.

Sumber di rumah sakit tersebut mengatakan, saat ini ke 23 orang TKS itu mulai kasak-kusuk karena setelah beberapa lama tak kunjung diangkat menjadi honor daerah, sebagaimana janji Direktur RSUD, dr. Tengku Mestika Mayang kepada mereka, dulu.
Menurut sumber yang minta jati dirinya dirahasiakan ini, para TKS ini telah beberapa kali mendesak dan mempertanyakan nasib mereka, namun tak pernah mendapatkan jawaban yang memuaskan.

“Kami bayar sekitar Rp. 20-35 juta, bang. Waktu itu kami dijanjikan akan segera diangkat menjadi tenaga honor daerah, tapi udah setahun lebih pengangkatan itu tak pernah ada”, ujar sumber yang merupakan tenaga perawat di ruang perawatan kelas II rumah sakit tersebut sembari meminta kepada wartawan untuk mengusut tuntas persoalan ini.

Lebih jauh, sumber ini juga menerangkan, karena para TKS mulai melakukan desakan demi desakan, pada tanggal 23 Maret lalu, mereka yang jadi korban mendapat undangan rapat yang belakangan diketahui sengaja dilakukan untuk meyakinkan para TKS agar tidak terlalu gelisah, sebab mereka pasti akan diangkat menjadi honor daerah.

Sahrun Edi, pejabat bagian tata usaha RSUD saat dikonfirmasi membenarkan bahwa nama-nama yang berada dalam daftar yang disodorkan wartatoday.com memang bekerja disana. Pun membenarkan, Edi menampik jika dirinya mengetahui persoalan tersebut.

“Kalau nama-nama itu memang benar bekerja disini. Tapi kalo tentang adanya permainan uang dalam hal ini, saya sama sekali tidak tahu itu”, terang Edi, selasa 8/5, di ruang kerjanya.

Sementara itu, Direktur RSUD Labura, dr. Tengku Mestika Mayang yang coba dikonfirmasi terkesan mengabaikan dan tak bersedia memberikan keterangan. Pesan singkat yang dikirimkan ke ponselnya tak mendapat jawaban. Demikian juga saat pesan tersebut dikirimkan melalui akun whatsappnya, pesan dilaporkan terkirim dan dibaca yang bersangkutan, namun belakangan diketahui, Mestika Mayang justru melakukan pemblokiran pada akun whatsapp miliknya. (darrenz).

print

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *