FORKADA Nias Diminta Fokus Pada Tiga Prioritas Pembangunan

RAGAM, SUMUT37 Dibaca

MEDAN, WARTATODAY.COM – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi meminta para kepala daerah yang tergabung dalam Forum Kepala Daerah (Forkada) Nias untuk fokus kepada tiga prioritas pembangunan Pulau Nias. Yaitu, pariwisata, perikanan, dan pangan (pertanian dan peternakan).

Hal itu disampaikan Gubernur Sumut saat menerima kunjungan FORKADA Nias di kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Medan, Senin (22/10/2018). “Kalau ini dijalankan, maka maju Nias itu,” ucap Edy Rahmayadi.

Hadir dalam kesempatan itu, Bupati Nias Barat Faduhusi Daely sebagai Koordinator Forkada Nias, bersama Wali Kota Gunungsitoli Lakhomizaro Zebua, Bupati Nias Sokhiatulo Laoli, Bupati Nias Utara Marselinus Ingati Nazara, Bupati Nias Selatan Hilarius Duha dan Wakil Bupati Nias Sozanolo Nduru.

Ditegaskan Gubsu, dirinya tidak main-main untuk membangun Nias. Karena itu, kepada FORKADA Nias, Edy meminta agar serius memikirkan hal-hal apa saja yang bisa menjadi prioritas bagi pembangunan pulau tersebut. “Saya tidak mau main-main, saya mau serius,” sebutnya.

Menurut Edy, Nias memiliki angka buta huruf terbanyak di Sumut. Begitu juga angka kemiskinannya, Nias terbanyak di Sumut. “Untuk itu, kita samakan persepsi, visi kita pembangunan, ayo fokus membangun, kita sama-sama orang Sumatera Utara,” ujarnya.

Gubernur juga meminta para kepala daerah untuk mengimbau masing-masing kepala dinas di Nias untuk selalu berkoordinasi dan berkomunikasi dengan dinas di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut. “Kepala dinas daerah tolong komunikasi dengan dinas Pemprov Sumut,” pesannya

Terkait Pesta Ya’ahowu di Nias, Gubernur mengatakan acara tersebut sangat bagus. Menurutnya, acara tersebut menunjukan eksistensi Nias kepada Indonesia, bahkan dunia. “ Itu merupakan momentum Nias untuk menunjukan potensi unggulannya kepada dunia,” ujarnya

Sementara itu, terkait pangan (pertanian dan peternakan), Sekdaprov Sumut Sabrina yang juga hadir dalam pertemuan itu mengatakan, Nias adalah daerah kepulauan. Karena itu, Nias harus berupaya tidak bergantung pada daerah lain. “Nias harus bisa berdiri sendiri untuk masalah pangan. Tidak boleh bergantung pada daerah lain, jadi nanti kita bisa buat lumbung padi dan lainya,” katanya.

Menanggapi tiga prioritas harus menjadi fokus FORKADA Nias yang disampaikan Gubernur Edy, Wali Kota Gunungsitoli Lakhomizaro Zebua mengatakan sepakat dengan hal tersebut. FORKADA Nias akan menindaklanjuti hal itu.
Lakhomizaro pun berharap, di bawah kepemimpinan Gubernur Edy Rahmayadi bersama Wakil Gubernur (Wagub) Musa Rajekshah, status Nias sebagai daerah tertinggal bisa hilang.

“Kita beraharap dengan kepemimpinan Pak Gubernur dan Wakil Gubernur ini semoga teratasi dan tidak ada lagi daerah tertinggal,” sebutnya.

Senada dengan itu, Bupati Nias Sokhiatulo Laoli juga berharap, Gubernur Edy mampu membuat tata kelola Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara semakin baik. Juga berharap agar alokasi anggaran untuk daerah tertinggal bisa merata. “Sehingga dengan demikian taraf kemajuan kabupaten/kota di Sumatera Utara semakin lama semakin merata. Kita percaya Pak Gubernur mampu, karena saya melihat Pak Gubernur responsif akan hal itu,” ujarnya.

Bupati Nias Barat Faduhusi Daely sebagai Koordinator Forkada Nias mengatakan maksud kedatangan Forkada Nias, selain untuk mengenalkan diri dan bersilaturahmi, juga untuk mengundang Gubernur Sumut Edy Ramayadi agar bersedia datang ke Pesta Ya’ahowu yang akan dibuka Presiden RI Joko Widodo pada tanggal 16-20 November 2018.

Pesta Ya’ahowu merupakan ajang tahunan yang telah masuk ke dalam kalender even nasional Kementrian Pariwisata Indonesia. Even tersebut merupakan ajang bagi Kepulauan Nias untuk mempromosikan budaya Nias dan meningkatkan kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara.- (rel/hms)

print

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *