Gubernur Sambut Pengungsi Wamena Asal Sumut

RAGAM, SUMUT47 Dibaca

MEDAN, WARTATODAY.COM – Sebanyak 36 warga Sumatera Utara (Sumut) yang eksodus dari Wamena, Papua, tiba di Kota Medan dengan menggunakan Bus, Rabu (9/10/2019). Mereka disambut langsung Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan dijamu makan, di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur, Jalan Pangeran Diponegoro, Medan.

Selanjutnya, puluhan orang tersebut akan dipulangkan ke daerahnya masing-masing. Adapun daerah yang akan dituju oleh warga tersebut, yaitu Sibolga, Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara Simalungun, Toba Samosir.

“Yang sampai hari ini ada 36 orang yang berhasil dievakuasi dari Wamena. Masih ada 264 orang lagi yang akan menyusul menggunakan transportasi laut (Kapal). 10 hari akan sampai di Belawan,” jelas Gubernur menjawab wartawan.

Sementara, lanjut Edy, para pengungsi berjumlah 133 orang lagi, memutuskan untuk tetap tinggal di Papua. Saat ini para warga asal Sumut itu, masih ditampung di sejumlah posko pengungsi di Jayapura. Menunggu kondisi memungkinkan untuk kembali lagi ke Wamena.

Sedangkan untuk warga Sumut yang sudah kembali, Gubernur ingin memastikan agar semuanya dilayani dengan baik, diurus segala keperluan kehidupannya. Yang terpenting, kata Edy, adalah keberlanjutan anak sekolah serta mata pencahariannya. Bagi yang memungkinkan bisa dibantu, akan difasilitasi oleh pemerintah baik provinsi maupun kabupaten/kota tujuan tinggal.

“Pertama prioritas itu anak sekolah. Kita siapkan pakaian, buku dan keperluan lainnya. Jadi jangan sampai putus (sekolah). Kita lihat masing-masing daerah bagaimana mereka memfasilitsi,” sebutnya.

Sementara upaya bantuan Pemerintah Provinsi (Pemprov) ini didukung oleh DPRD Sumut. Langkah tersebut juga dinilai telah sesuai harapan pada anggota dewan, dimana Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting langsung merespons bahwa pembiayaan penanganan bencana sosial ini, ditampung di APBD Perubahan 2019

“Luar biasa, ditanggapi langsung dan sangat positif. Seuai harapan kita. Jadi kita mendukung Pemprov menangani masalah ini. Nanti kalau anggaran tidak ada, nanti kita minta di P-APBD (2019) itu dimasukkan untuk tanggulangi bencana,” kata Baskami Ginting yang ikut hadir menyambut warga tersebut

Jalur Laut
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumut Riadil Akhir Lubis, menambahkan, Tim Sumut Peduli Wamena akan memulangkan 264 warga Sumut, itu pada Jumat (11/10/2019), dari Pelabuhan Jayapura (Papua) menuju Pelabuhan Belawan (Medan). Jumlah 264 orang itu berasal dari dua pokso pengungsian di Jayapura. Yaitu posko pengungsian di Resimen Induk Kodam (Rindam) XVII/Cenderawasih di Sentani dan posko Kementerian PU di Tanah Hitam.

Perjalanan menggunakan jalur laut dengan Kapal Pelni melalui rute Jayapura – Tanjung Priok – Belawan, diperkirakan memakan waktu 10 hari. “Seluruh proses pemulangan warga Sumut dari Papua difasilitasi oleh Pemprov Sumut, termasuk tiket dan kebutuhan lainnya selama dalam perjalanan,” ujar Riadil Akhir Lubis

Sementara itu, lanjut Riadil, ada sebanyak 133 orang pengungsi Asal Sumut yang tidak mau kembali ke Medan, mereka minta kembali ke Wamena, dan untuk ke 133 orang itu, Tim Pemprov Sumut akan memberangkatkan mereka dari Jayapura ke Wamena, Kamis (10/10/2019), dengan Pesawat Hercules yang difasilitasi Komandan Lanud Silas Papare Marsma TNI Ir Tri Bowo Budi Santoso MM MTr (Han) dan Kemensos RI.

“Kami ucapkan terimakasih kepada Bapak Danlaud dan berbagai pihak lainnya, yang turut membantu proses evakuasi warga Sumut di Papua,”ungkapnya

Riadil juga menyebutkan, berdasarkan pendataan yang dilakukan oleh Tim Pemprov Sumut bersama Rindam dan Korem di 6 posko penampungan pengungsi di Papua, tercatat jumlah warga Sumut korban kerusuhan Wamena berjumlah 651 orang. Selain dipulangkan ke Sumut, sebagian warga ada yang mengungsi/eksodus secara mandiri ke provinsi lain.

“Selain memfasilitasi pemulangan warga Sumut ke Medan dan memberangkatkan kembali ke Wamena, Tim Pemprov Sumut juga memberikan bantuan logistik kepada pengungsi selama di posko pengungsian. Kondisi kesehatan warga Sumut di pengungsian, baik-baik saja dan logistik cukup. Tim masih berada di Jayapura/Sentani sampai pemulangan/pemberangkatan warga Sumut ke Belawan selesai,” papar Riadil.- (rel/hms)

print

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *