Ada Siswa ‘Jilat WC’, Wabup Sergai Langsung Kelokasi

Wabup Sergai Darma Wijaya, SE saat mendengarkan keterangan dari pihak sekolah. (foto : AR.Manik/wartatoday)

SEI RAMPAH I WARTATODAY.COM – Menanggapi isu “jilat WC” yang dialami murid SDN 104302 Cempedak Lobang Kec. Sei Rampah, Wakil Bupati Sergai, Darma Wijaya,SE, Kamis (15/3) siang langsung memberikan respon dengan turun langsung kesekolah yang dimaksud.

Kita ingin mendengarkan langsung dari sumbernya, ujar Wabup kesejumlah media. Pemerintah wajib tahu tentang kebenaran berita yang sedang ramai dimedia. Dihadapan Wabup Plt.Kepala Sekolah 104302 Laosma Hutauruk,S.Pd, menjelaskan, kejadian pada Jum’at (9/3) lalu sebenarnya sudah langsung diambil langkah-langkah agar tidak berbuntut panjang. Heriadi ayah M Bayu Pratama, siswa kelas IV yang datang kesekolah menceritakan kejadian hari jumat yang dialami anaknya.

Upaya untuk damai langsung dilakukan dan saat itu dia (orang tua murid) meminta guru yang bersangkutan dipindahkan, terang Laosma sembari mengatakan Itu bukan wewenang saya. Begitupun upaya persuasif untuk berdamai kita lakukan dan sedikit melunak.

Menurut keterangan anak-anak didiknya, Hutauruk menceritakan, awal kejadian bermula ketika Repinna Marpaung (56) menagih tugas kelompok muridnya dan didapati ada yang tidak bawa tugas. “apa hukumannya, ujar Repinna ketika itu. Ketika itu jugalah muncul bermacam usulan hukuman bagi yang tidak membawa tugas. Ada yang mengajukan diri hukumannya membawa nasi goreng.

Bayu yang tidak membawa tugas seketika mengatakan saya tidak bawa apa-apa, biar saya dihukum menjilat WC. Jadi hukuman jilat WC bukan berasal dari oknum guru yang ramai diberitakan tapi dari murid-murid itu sendiri. Disinilah awal salahnya guru kita, ujar Hutauruk, karena kurang pantau M.Bayu Pratama menurut anak-anak, bayu menjilat wc itupun bagian ujung kloset.

Atas keterangan itu Wabup meminta pihak sekolah untuk lebih fokus dalam memantau anak didik.
Harusnya guru memantau bukan membiarkan, ujar Wabup sembari meminta persoalan ini jangan dilihat dari sebelah pihak saja.

Surat Perdamaian antara guru dan orang tua siswa. (foto : AR.Manik/wartatoday)

WartaToday yang juga turut kelokasi mencoba mencari informasi lebih dalam dengan berjumpa langsung kepada Bayu yang juga ditemani Herman dan Baim yang merupakan saksi kejadian saat itu. Baik Baim dan Herman kepada media mengutarakan bahwa hukuman itu bukan dari ibu guru tapi dari kami. Bayu sendiri yang bilang hukumannya jilat wc. Bayu enggak muntah tapi meludah, ujar kedua teman Bayu sembari menunjuk ujung wc dari gambar yang dibuat media.

Kabid Dikdas, Jon Lukman Damanik yang turut dalam rombongan Wabup mengatakan sudah mengambil tindakan tegas, oknum guru sudah dimutasikan.(ARM)

print

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *