Sergai Sasaran Pilot Project SAPA

Bupati Sergai Ir. H. Soekirman didampingi Kepala Bappeda Ir. H. Prihatina, M.Si foto bersama dengan para undangan usai menjadi keynote speaker.(Fhoto:Ist/WartaToday)

SEI RAMPAH I WARTATODAY.COM – Pembangunan desa harus menjadi prioritas dalam pembangunan nasional, hal ini sejalan dengan program NAWACITA ketiga Presiden RI Joko Widodo yaitu “ Membangun Indonesia dari pinggiran dimulai dari desa ”.

Hal tersebut diungkapkan Bupati Serdang Bedagai (Sergai) Ir. H. Soekirman saat menjadi Keynote Speaker pada acara Konsistensi Integrasi dalam Membangun Desa yang Berkeadilan dan Sejahtera di Hotel Aston inn Semarang yang disampaikan melalui Kadis Komunikasi dan Informatika (Kominfo) H. Ikhsan, AP diruang kerjanya Komplek Kantor Bupati di Sei Rampah, Jum’at (3/8).

Acara yang digagas oleh Kaukus Kemitraan Independen untuk Pencapaian Kesejahteraan (KKI-PK) serta menggandeng Ford Foundation dibuka oleh Ketua Dewan Nasional KKI-PK Ifdhal Kasim berlangsung mulai 31 Juli hingga 2 Agustus 2018.

Turut hadir Direktur Otonomi Daerah Bappenas Ir. R Aryawan Soetiarso Poetro, M.Si, Direktur Statistik Kemiskinan BPS, Wabup Kabupaten Kebumen, beberapa Kepala Bappeda dari berbagai daerah yang memiliki program Strategic Alliance for Poverty Alleviation (SAPA).

Bupati Soekirman yang didampingi Kepala Bappeda Sergai Ir. H. Prihatina, M.Si menyampaikan untuk membangun desa tersebut tentu ada beberapa kendala yang dihadapi, salah satunya adalah penyediaan data jumlah masyarakat miskin. Hal ini dikarenakan permasalahan koordinasi antar lembaga dan pusat daerah yang mengakibatkan munculnya beragam jenis data desa yang tidak sesuai standar.

Lebih lanjut dikatakannya bahwa dengan latar belakang disetiap desa yang memiliki keunggulan komperatif dan kompetitif sesuai potensi desa (Podes) dapat diwujudkan menjadi desa yang unggul, berkembang dan berkelanjutan. Kemudian pokok-pokok pikiran (road map) pembangunan desa yang terdiri dari SDM, SDA, manajemen, prasarana, sarana, pendanaan, pendampingan dan fasilitas, kerjasama dan kemitraan serta regulasi. Jika hal ini semuanya terpenuhi, tentu data desa yang akurat melalui sistem yang terintegrasi dapat tersajikan.

Ditambahkannya bahwa di Provinsi Sumut khususnya Kabupaten Sergai dan Kota Tebing Tinggi ditahun 2019 akan menjadi pilot project program SAPA. Oleh karenanya lanjut Soekirman, sebagai Rencana Tindak Lanjut (RTL) dari dialog integratif ini dalam upaya pengentasan kemiskinan, impelementasinya di Kabupaten Tanah Bertuah Negeri Beradat adalah dengan meningkatkan kualitas penyedia sumber data utama melalui pembinaan statistik kepada aparat desa, kemudian membangun sistem tunggal data desa yang terintegrasi, mensinergikan pelaksana melalui forum atau jaringan satu koordinasi melalui Forum Satu Desa dan melaksanakan penyusunan data desa yang terkoordinasi mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi hingga ke pusat.

“ Namun kita masih punya banyak tantangan salah satunya seperti terjadinya ikonsisten data desa yang menyebabkan kualitas data desa rendah, sistem data yang digunakan untuk mengukur hal yang sama dari sumber data yang berbeda,” tukasnya.

Kedepannya Bupati Soekirman berharap untuk memperoleh data desa yang akurat khususnya data jumlah kemiskinan harus dilakukan dengan pembangunan desa dengan satu data desa menjadi salah satu cara percepatan untuk mensukseskan Nawacita ketiga sehingga dalam pengambilan kebijakan dapat diambil dari satu data yang sama hingga pada akhirnya terdapat data jumlah kemiskinan secara akurat, demikian disampaikan Bupati Soekirman kepada Kadis Kominfo H. Ikhsan, AP.(ARM)

print

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *