Soekirman : Potensi Pertanian Sergai Bisa di Andalkan

Bupati Sergai saat mencoba
menggunakan alat dan mesin pertanian (Alsintan).(Fhoto:AR.Manik/WartaToday)

PERBAUNGAN I WARTATODAY.COM – Kabupaten Serdang Bedagai mempunyai potensi pertanian yang
bisa untuk diandalakan.Hal ini dibuktikan dengan surplus beras di
Sumut yang dialami saat ini.Demikian dikemukakan Bupati Ir H Soekirman saat melakukan Field Day (temu lapang) Dem Farm Padi Sawah Irigasi Jarwo Super,di Dusun Rambe Desa Melati II Kecamatan Perbaungan,Jum’at (24/8)

Dikatakannya,sisi lain yang menjadi perhatian adalah efek dari kondisi pembangunan yang pesat,seperti pembangunan jalan tol, dengan luas hampir mencapai 40
ribu hektar sawah akan mengalami keterancaman lahan sawah seperti alih fungsi lahan.Untuk mengatasi masalah tersebut Pemkab Sergai telah mengeluarkan Kebijakan berupa Peraturan Bupati (Perbup) Kabupaten Sergai Nomor 26 Tahun 2016  tentang Gerakan Sawah Mandiri (GSM),ujarnya.Dengan adanya Perbup GSM ini diharapkan masyarakat dapat memperluas areal persawahan mereka sebagai upaya peningkatan produktivitas pertanian.

Disisi lain,Sergai telah dicatat Full Member Asian Local Government For Organic Agriculture (ALGOA) di Korea Selatan. Ditetapkannya Sergai sebagai anggota tetap ALGOA menunjukkan bahwa Tanah Bertuah tetap eksis sebagai pengelola hasil pertanian khususnya pertanian organik.

Selain teknologi alat mesin pertanian (alsintan),ujar Bupati SDM dengan pengetahuan di bidang pertanian yang mumpuni dalam diri seorang penyuluh pertanian juga sangat dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas pertanian.

Saat ini di Kabupaten Sergai para Penyuluh pertanian yang berstatus
ASN sudah banyak yang pensiun, sedangkan penyuluh swasta dan swadaya tidak terlalu rutin untuk turun mendampingi para petani, setidaknya terdapat sekitar 120 Tenaga Harian Lepas –Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL-TBPP) yang sudah 12 tahun ini menunggu untuk dinaikkan
statusnya menjadi ASN.

Sebagai Ketua Perhiptani Sumut, Bupati Soekirman telah berupaya hingga sampai ke Presiden RI untuk
memperjuangkan nasib Penyuluh yang masih berstatus THL-TBPP agar diangkat menjadi ASN.

Pada bagian lain,dirinya juga menyoroti para petani yang tidak lagi menggunakan hewan sebagai pembajak sawah, melainkan menggunakan alat dan mesin pertanian (Alsintan) sebagai bagian dari kemajuan teknologi.Dengan penggunaan Alsintan tentu
kebutuhan akan Bahan Bakar Minyak (BBM) semakin meningkat sementara saat ini sering terjadi kelangkaan BBM terutama solar. Hal ini dirasa sangat menyulitkan para petani dikarenakan tidak tersedianya SPBU khusus bagi para petani sementara kebutuhan BBM sekitar 3,7 juta liter per tahun,ujarnya.

Soekirman mengharapkan BBM tidak langka serta para petani bisa
membeli BBM di SPBU tanpa kendala, karena jika tanpa BBM maka petani akan sulit untuk menggarap sawahnya. Dengan Alsintan akan mempermudah
mengerjakaan sawahnya sehingga dapat meningkatkan produksi
pertaniannya.

“Jika BBM sudah melonjak harganya, maka banyak petani yang harus kucing-kucingan membeli bahan bakar tersebut, takut dibilang
penyelundup,” katanya.

Mengakhiri sambutannya, Bupati Soekirman berpesan kepada para
penyuluh baik itu penyuluh maupun Perbup GSM keduanya mampu
meningkatkan produsi pertanian. Selain itu kepada kelompok tani agar bersatu padu meningkatkan persaudaraan untuk membangun pertanian.Kepada para penyuluh Bupati juga mengharapkan untuk berkonsolidasi dengan masyarakat guna meningkatkan produktivitas pertanian,pungkasnya.(ARM)

print

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *