1341 Nasabah Bumi Putra Wilayah Siantar Kecewa Klaim Tak Dibayar

Kantor asuransi Bumi Putra Tebing Tinggi. (wartatoday.com)

TEBING TINGGI, WARTATODAY.COM – Sedikitnya 1341 orang nasabah asuransi Bumi Putera wilayah Pematang Siantar, kini menahan kecewa akibat tidak dibayarnya klaim asuransi mereka. Setiap hari para nasabah mendatangi kantor kantor cabang mempertanyakan kapan dibayar, namun petugas tak mampu memastikan kecuali mempersilahkan untuk melihat situs online BPIN milik Bumi Putera yang memuat daftar tunggu.

” Tapi kami gak tau kapan perusahaan membayar ” ujar seorang pegawai represionis kantor Bumi Putra Cabang Tebing Tinggi Selasa (3/3/2020) dihadapan nasabah dan wartawan.

Para nasabah menuntut pembayaran klaim Habis Kontrak, Putus Kontrak dan Dana Kelangsungan Belajar (DKB) yang telah jatuh tempo, antara 1 bulan hingga 1 tahun. Kisruh jajaran Direksi Bumi Putra dan pengambil-alihan manajemen oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjadi sebab nasib nasabah Bumi Putra terkatung-katung.

“Apa urusan kami memahani kisruh Direksi. Kami meminta uang yang kami setor. Kami butuh untuk biaya sekolah anak”, ujar AMS Harahap kepada petugas Bumi Putra Cabang Tebing Tinggi yang hanya bisa terdiam. Dulu kalian rayu rayu kami jadi nasabah, terlambat bayar premi kami kena sanksi. Sekarang kami kalian minta memaklumi masalah kalian. Enak kali kalian, lanjut Harahap yang dibenarkan tiga orang ibu nasabah lain yang bernasib sama.

Sebab itu, para nasabah meminta manjemen Bumi Putra, OJK dan Pemerintah Pusat untuk segera menuntaskan masalah ini. Kasus Bumi Putra diduga mirip dengan kasus Asuransi Jiwasraya dan Asabri.

” Klaim pasti dibayar, tapi menunggu uang hasil penjualan asset Bumi Putra berupa gedung hotel di Surabaya ” terang staf Bumi Putra. Kalau gak laku ? Tanya nasabah, sang petugas hanya tertunduk. Ditengarai, tiap hari mereka jadi korban amukan nasabah yang menuntut hak nya.

Kantor Bumi Putera Wilayah Pematang Siantar membawahi 10 cabang yakni Pematang Siantar, Simalungun, Tebing Tinggi, Rantau Prapat, Kabanjahe, Padang Sidempuan, Sibolga, Balige, Kisaran dan Perdagangan.

” Kalo tak segera dibayar, anakku mungkin terancam tidak kualiah tahun ini”, ungkap seorang nasabah memungkas kepada wartawan,-(red)

print

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *