Peningkatan Pembangunan Dan Pelayanan Publik di kota Tebingtinggi

Catatan : J. Saragih
Untuk menilai keberhasilan pembangunan, ada syarat yang diperlukan untuk mengukur atau menunjukkan tingkat keberhasilan pembangunan. Syarat itu harus dimulai dari tingkat pemahaman semua komponen terkait indikator /variabel pembangunan serta pengertian penerapan kebijakan dan hasil dari proses pelaksanaan kebijakan.

Esensi pemilihan kepala daerah pada dasarnya untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik dan memiliki makna jika kepala daerah yang terpilih bisa melakukan perubahan-perubahan, atau kemajuan-kemajuan serta melanjutkan program pembangunan yang bisa dirasakan kemanfaatannya oleh masyarakat luas. Oleh sebab itu, setiap calon kepala daerah selalu menjual isu perubahan sebagai salah satu isu kampanye yang cukup efektif menarik dukungan masyarakat luas.

Isu perubahan sebagai tema saat kampanye memiliki argumen yang mendasar karena pelaksanaan pilkada yang memerlukan dana yang besar akan menjadi mubazir jika pemimpin yang terpilih nantinya tidak mampu melaksanakan visi misi yang nyata untuk kemaslahatan masyarakat.

Ada banyak program yang dituangkan dalam visi misi Umar Zunaidi dan Oki Doni untuk membangun kota Tebingtinggi kedepannya, yakni Terwujudnya Tebingtinggi menjadi kota Beriman, Cerdas, Layak, Mandiri dan Sejahtera berbasis pemerintahan yang baik dan informasi teknologi.

“Kami akan berupaya simaksimal mungkin untuk menjadikan Tebingtinggi akan lebih baik dari saat ini pada masa Lima tahun kedepan, sesuai dengan misi dan visi kami sebagai Wali Kota/Wakil Wali Kota Tebingtinggi. Misi-Visi Pembangunan Kota Tebingtinggi tersebut menyesuaikan dengan RPJMN dan RPJMD Provinsi Sumut pada berbagai bidang pembangunan,” ujar Umar Zunaido dalam Pidatonya usai dilantik untuk kedua kalinya sebagai Wali Kota Tebingtinggi.

Dalam catatan penulis, dalam periode pertama hingga kedua kepemimpinannya, program program yang dilakukan memang terus terlihat direalisasikan dan mamfaatnya dirasakan masyarakat kota ini.

Dia berupaya menggali potensi-potensi daerah, dirinya harus berfikir keras untuk memenuhi keinginan rakyatnya, dengan kepiawaiannya terus melakukan berbagai pendekatan kepada segenap unsur terkait di pemerintah pusat untuk mendapatkan bantuan guna pembangunan sarana dan prasarana yang masih dibutuhkan di kota Tebingtiggi. Dan hal ini dibuktikan dengan banyaknya program pembangunan daerah dari mulai periode pertamanya hingga periode kedua ini yang mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat.

Hingga tidak menggerankan jika Pembangunan Kota Tebingtinggi terus mengalami peningkatan baik dalam hal pelayanan publik maupun peningkatan pembangunan sarana umum. Ada beberapa program kerja terdahulu dimasa kepememimpinannya yang terus dilanjutkan yakni, pembangunan Masjid Agung yang berkapasitas 5.000 jamaah dan berlokasi di Jalan Gunung Lauser Kota Tebingtinggi. Kemudian masalah penanggulangan Banjir, Kesehatan dan Pendidikan serta Ekonomi kerakyatan terus di lanjutkan Umar.

Penanggulangan bencana banjir misalnya, musibah yang kerap melanda kota ini juga berangsur-angsur mulai dapat teratasi. Dengan dilakukannya pengerukan dasar sungai dan pembangunan beronjongan disepanjang aliran sungai yang melintasi kota Ini. Hal ini ditambah lagi dengan kebijakan dua daerah bertetangga yakni Tebingtinggi dan Serdang Bedagai, maka kerjasama pun dilakukan dengan pembangunan bendung gerak dihilir sungai Padang yang dikenal dengan “Bendung Bajayu” (Bendung Batak, Jawa, Melayu).

Hal ini karena Umar Zunaidi Hasibuan berhasil mendorong pihak Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) mengucurkan anggaran pada tahun 2014 untuk membangun dam bergerak Bajayu yang berlokasi di Kelurahan Tambangan Hilir Kecamatan Padang Hilir Kota Tebingtinggi senilai Rp230 miliar dengan sistem pembangunan multi years (bertahap).

Ini merupakan upaya penanganan masalah banjir kiriman baik dari Sungai Padang maupun Sungai Bahilang yang selalu dicemaskan masyarakat Tebingtinggi dan saat ini telah selesai pengerjaannya dan dapat dirasakan manfaatnya.

Dalam Bidang Kesehatan, Umar juga terus melakukan pembenahan, salah satunya pembenahan RSUD dr Kumpulan Pane, Rumah Sakit milik Pemerintah Daerah ini terus di genjot fasilitas dan kwalitas pelayanan serta SDMnya, seperti pembangunan ruang rawat inap, kemudian kelengkapan peralatan medis terus diingkatkan, diantaranya, radiologi, rehabilitasi medic, patologi klinik, penyakit syaraf dan mata, spesialis gigi, bedah onkologi, hipertiensi, bedah ginjal dan lainya.

Kelelangkapan Fasilitas RSUD ini juga diimbangi dengan peningkatan SDM di rumah sakit itu, dengan melengkapi dokter-dokter spesialis. Dan pembenahan yang dilakukan telah pula menjadikan RSUD dr Kumpulan Pane memperoleh predikat tipe B dari Kemenerian Kesehatan RI.

Tidak hanya sebatas RSUD, Pemko Tebingtinggi melalui Dinas Kesehatan juga terus membenahi pelayanan, SDM dan fasilitas di Puskesmas- puskesmas yang ada tiap-tiap kecamatan di kota ini.

Dibidang UMKM pemerintah Kota Tebingtinggi juga terus melakukan pembinaan guna meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat. Hingga saat ini Umar Zunaidi Hasibuan terus membangkitkan motivasi masyarakat untuk ikut serta berperan dalam memanfaatkan pembangunan strategis pemerintah pusat seperti, telah dibukanya gerbang tol Tebingtinggi. Hal ini harus dimanfaatkan untuk peningkatan ekonomi masyarakat.

Untuk mewujutkan program di bidang peningkatan perekonomian ini, disamping terus melakikan pembinaan terhadap pelaku-pelaku UMKM, Pemerintah kota juga gencar membenahi pusat-pusat pasar rakyat yang ada dikota Tebingtinggi, seperti Rivitalisasi pasar kain di jalan MT Haryono yang dananya berhasil dijolok dari Pemerintah Pusat. Dan kini pasar kain iti telah berdiri megah.

Kemudian juga dilakukan merehabilitasi pasar Gambir, pembangunan Kios di Jalan Pattimura, pembangunan Pajak Monja (Kios pakaian bekas) di jalan Besi yang menelan dana Ratudmsan juta. Bahkan tidak sampai disitu, Pemko juga membangun pasar kecamatan si kota Tebingtinggi.

Tidak hanya itu, Umar juga berhasil membangun sebuah pasar induk yang berlokasi di Jalan Kutilang/AMD, Kelurahan Lubuk Baru, Kecamatan Padang Hulu. Tidak tanggung tanggung, pembangunannya menelan dana belasan Miliar yang bersumber dari DAK 2017.

Pasar Induk ini diperuntukkan untuk merelokasi para pedagang pasar Impres. Mengingat pasar impres berada di pinggiran aliran sungai padang, maka para pedagagng akan direlokasi ke pasar Induk. Sementara pasar impres sendiri akan dibangun menjadi tempat wisata air yang dana pembangunannya juga berhasil dikuncurkan dari pemerintah pusat.

Selain memenahi pasar, Pemko juga gencar menggelar berbagai event guna mempromosikan produk-produk pelaku UMKM kota Tebingtinggi ke masyarakat luas. Seperti menggelar pameran, bazar dan lain sebagainya.

Dibidang pendidikan, juga terus dibenahi dan angka anak putus sekolah atau anak di Kota Tebingtinggi yang tidak sekolah drastis menurun. Penerimaan siswa secara online dan sarana pendidikan yang memadai telah menambah animo masyarakat luar Kota Tebingtinggi untuk menimba ilmu dikota Tebingtinggi.

Dalam hal penataan kota dan ruang publik juga menjadi perhatian serius pemerintah kota, ini terlihat dengan pembenahan Lapangan Merdeka, pembangunan taman kota, serta memoles tata ruang kota Tebingtinggi. Hal ini juga dibuktikan berhasilnya kota Tebingtinggi meraih Adipura secara berturut-turut.

Namun dari semua kemajuan visi misi program pembangunan tersebut tidak ada gunanya jika tidak dibarengi dengan peningkatan layanan kepada masyarakat. Bayangkan jika publik sudah tidak percaya lagi kepada Pegawai negeri Sipil yang notabene bagian dari pemerintah kota. Maka roda pemerintahan tidak akan jalan. Cita-cita pembangunan kota Tebingtinggi akan jalan di tempat.

Tanpa kepercayaan publik, PNS tidak akan dapat menjalankan tugasnya dengan maksimal. Kepercayaan publik inilah yang harus dipertahankan, bahkan kalau perlu ditinggakatkan untuk menjamin tata kelola pemerintahan Kota Tebingtinggi yang baik (good governance).

Umar Zunaidi dan Oki Doni harus mampu membangun karakter PNS Kota Tebingtinggi dapat menentukan macam pelayanan kepada masyarakat. Beberapa layanan unggulan di beberapa unit layanan adalah buah dari kemampuan tersebut. Oleh karena itu, PNS harus memiliki kepedulian yang tinggi terhadap keinginan masyarakat.

Selain itu, dalam manajemen berbasis kinerja, PNS harus bisa memonitor target dari setiap layanan yang diberikannya. Contohnya, Seorang guru harus bisa memonitor kinerja kegiatan belajar mengajarnya. Seorang guru juga bertanggung jawab terhadap kelulusan peserta didiknya. Target guru lebih dari itu. Masyarakat tidak hanya ingin siswa-siswa guru tersebut lulus saja, tapi juga meningkat perilaku baiknya. Bahkan lebih dari itu! siswa-siswa tersebut harus bisa menjadi bagian dari pembangunan dengan bekal ahlak mulia dan ketakwaan untuk mewujudkan cita-cita Kota Tebingtinggi. Begitu juga PNS di instansi lainnya, harus memiliki komitmen dan tanggungjawab terhadap publik.

Disisi lain Pemerintah Kota Tebingtinggi juga perlu meningkatkan kualitas masyarakatnya sendiri. Masyarakat merupakan bagian penting atau titik sentral dalam pembangunan berkualitas, karena peran masyarakat sejatinya adalah sebagai subjek dan objek dari pembangunan berkualitas.

Masyarakat berkualitas merupakan modal dasar pembangunan berkualitas, untuk mewujudkan pembangunan berkualitas di Tebingtinggi, diperlukan komponen masyarakat kota yang berkualitas. Karena dari masyarakat berkualitas itulah memungkinkan untuk bisa mengolah dan mengelola potensi sumber dengan baik, tepat, efisien, dan maksimal. Percayalah, masyarakat akan bersama mendukung program kerja anda sepanjang program tersebut dapat dirasakan manfaatnya.- (berbagai sumber)

print

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *