Wali Kota: ASN Harus Menjadi Contoh Tauladan Bagi Masyarakat

TEBINGTINGGI, WARTATODAY.COM – Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah bahagian yang harus menjadi contoh dan tauladan bagi masyarakat, karena ukurannya adalah kalau bagus ASN itu masyarakat akan merasa bahwa dia terlindungi dan terlayani dibawah pemerintahan yang benar-benar mengayomi masyarakat.

Hal itu disampaikan Wali Kota Tebingtinggi H Umar Zunaidi Hasibuan saat memimpin Apel pagi di halaman Kantor Balai Kota Tebingtinggi, jalan Sutomo kota setempat, Senin (1/4/2019) pagi.

Dalam arahannya, Wali Kota juga meminta kepada Asisten agar nantinya untuk melihat kehadiran dari para ASN yang hadir pada pagi hari ini, karena antara yang hadir dan tidak hadir harus ada perbedaan.

“Antara yang malas dan yang rajin tentu harus ada yang beda, kepada ASN yang tidak taat/tidak patuh, akan dikenakan sanksi disiplin berupa teguran yang bersipat tertulis atau pernyataan tidak puas dapat menyebabkan yang bersangkutan tidak akan dipromosikan dalam jabatan dan itu merupakan hukum yang harus kita laksanakan” sebutnya.

Umar Zunaidi juga menyampaikan baru-baru ini mengikuti rapat koordinasi nasional dengan kementerian pendayagunaan aparatur negara dan kementerian perencanaan pembangunan nasional (Bappenas), dimana di Tahun 2019 pemerintah melakukan terobosan dengan yang disebut SPBE ( sistem pemerintahan berbasis elektronik).

“Dan semuanya itu dilakukan untuk percepatan pelayanan kepada masyarakat, sehingga sistem berbasis elektronik itu menjadi pilihan yang tidak dapat ditunda- tunda lagi” tegasnya.

Terkait pesta demokrasi yang sebentar lagi akan di laksanakan, Wali Kota mengingatkan kepada seluruh ASN agar kiranya menggunakan hak pilihnya, karena pemilihan umum ini mengunakan dana negara yang cukup besar dan titik keberhasilannya adalah 78% hadir dan menggunakan hak pilihnya.

Dalam masa kampanye Wali Kota menghimbau kepada ASN jangan ada yang ikut kedalam partai politik atau salah satu kontestan karena itu haram hukumnya, sebab PNS/ASN harus netral.

“Serta Jangan ikut-ikutan berpestaria dengan sosial media yang menganjurkan ujaran-ujaran kebencian atau hoax yang dapat menimbulkan situasi yang meriuhkan dari pada masa kampanye ini, sehingga memprofokasi orang atau kelompok-kelompok lainnya” tegasnya mengingatkan.- (js)

print

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *