Wagubsu Tinjau Pelaksanaan UNBK Di SMAN 1 Sibolga

SUMUT70 Dibaca

SIBOLGA, WARTATODAY.COM – Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu) Hj Nurhajizah Marpaung meminta semua pihak, termasuk Dinas Pendidikan, PLN dan Telkomsel untuk mendukung pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Sehingga para siswa dapat mengikuti ujian nasional itu dengan nyaman, lancar dan tertib.

“Hari ini kita turun bersama tim, meninjau UNBK di SMAN 1 Sibolga, yang merupakan sekolah unggulan. Alhamdulillah semuanya lancar,” ucap Nurhajizah Marpaung didampingi Kepala Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprovsu Ilyas S Sirorus, disela-sela meninjau UNBK di SMAN I Sibolga, Senin (9/4/2018)

Dikatakannya,, jumlah komputer yang digunakan untuk UNBK memang masih kurang. Karena itu, dia meminta kepada Kepala Sekolah SMAN 1 Sibolga Ali Sutan Lubis untuk berkordinasi dengan Dinas Pendidikan Sumatera Utara, agar masalah kekurangan komputer bisa diselesaikan segera.

“Persoalan komputer yang masih kurang, harus segera diselesaikan. Itu hak mereka, hak para siswa. Jika pun tidak bisa seluruhnya, minimal diatas 50%,” ungkapnya

Selain itu, Wagubsu juga akan segera berkordinasi kepada PLN dan Telkomsel, agar selama pelaksanaan UNBK, lampu tidak padam dan jaringan internet tidak bermasalah. “Kita segera akan berkoordinasi dengan PLN, agar bagaimana pun kondisinya selama UNBK, lampu jangan padam. Begitu juga Telkomsel, jaringan internet jangan terputus,” sebutnya

Sebelumnya, Kepala UPTD Disdik Sibolga Rustam Efendi menyampaikan tahun ini ada 74 sekolah dari 75 sekolah di Tapteng yang mengikuti UNBK, yakni SMA, SMK dan MA. Untuk jumlah siswa ada 7.417 siswa yang mengikuti UNBK. Diantaranya, SMK sebanyak 2.299 siswa dan SMA sebanyak 5.110 siswa.

“Beberapa sekolah masih menumpang di sekolah lain, satu sekolah belum UNBK, namun tahun depan kita targetkan sudah seluruhnya mengikuti UNBK,” ujarnya.

Kepala Sekolah SMAN 1 Sibolga Ali Sutan Lubis menyampaikan, jumlah siswa di sekolahnya yang mengikuti UNBK sebanyak 208 siswa. Diantaranya 206 siswa jurusan IPA, 88 siswa IPS dan 14 siswa Bahasa Indonesia. “Untuk komputer masih ada kekurangan, tapi sementara ini bisa kami atasi dengan meminjam laptop dari para guru dan orang tua. Kedepan, kami berharap persoalan komputer ini dapat segera diatasi,” sebutnya.- (rel/hms)

print

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *