Jokowi Ajak G20 “Perangi” Covid-19 dan Pulihkan Perlambatan Ekonomi

NASIONAL, POLITIK199 Dibaca
Presiden Jokowi bersama dengan Menteri Keuangan dan Menlu mengikuti KTT Luar Biasa G20 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Kamis.- (Poto : Dok Setkab RI)

JAKARTA, WARTATODAY.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak para pemimpin Negara-negara anggota G20 untuk memerangi pandemi virus Corona jenis baru (Covid-19) dan memulihkan perlambatan ekonomi global yang diakibatkan wabah tersebut.

Hal tersebut disampailan Presiden Jokowi dalam Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa G20 secara virtual dari Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (26/3/2020) malam. G20 merupakan kelompok 20 ekonomi utama dunia yang sangat berpengaruh dalam pembentukan Produk Domestik Bruto global.

“Pertama, kita harus kuatkan kerja sama melawan COVID-19,” ajak Presiden Jokowi.

Menurutnya,, negara-negara anggota G20 harus mendorong solidaritas dunia dalam penanganan COVID-19. Para pemimpin G20 juga perlu menginisiasi upaya agar pandemi ini tidak menganggu kemitraan dan kerja sama antarnegara yang telah dibangun bertahun-tahun.

“Untuk itu, G20 harus aktif memimpin upaya menemukan anti-virus dan obat Covid-19, tentunya bersama WHO (Badan PBB untuk kesehatan dunia),” sebutnua

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga mendorong negara-negara G20 bekerja sama, dan mensinergikan kebijakan serta instrumen ekonomi untuk melawan keterpurukan ekonomi dunia, yang diakibatkan COVID-19.

“Kita harus mencegah resesi ekonomi global, melalui kebijakan fiskal dan moneter yang terkoordinasi, serta memperluas dan memperkuat jaring pengaman sosial terutama bagi UMKM,” ujar Presiden

Lebih lanjut, Presiden Jokowi juga mendorong G20 untuk menjaga stabilitas sektor keuangan, termasuk menjaga ketersediaan likuiditas, dan memberikan relaksasi dbagi dunia usaha yang terpukul karena pandemi COVID-19.

“Dengan gejolak keuangan global yang tinggi, dukungan foreign exchange sangat penting. Saya juga mendukung peningkatan peran global dan regional financial safety net (jaring pengaman keuangan regional) termasuk melalui SDR swap line dan currency swap facility (fasilitas barter mata uang), seperti Chiang Mai Initiative,” kata Presiden.

Selain itu, ia juga menyampaikan pentingnya bagi negara anggota G20 untuk mencegah disrupsi produksi, dan menjaga kelancaran distribusi barang. “Utamanya bahan pangan pokok dan barang kesehatan,” kata Presiden.

Di akhir pernyataannya, Kepala Negara menekankan perlunya negara-negara G20 untuk menumbuhkan kepercayaan dunia bahwa dunia mampu memenangkan perang dan melewati krisis yang diakibatkan COVID-19 ini.-

Sumber: antaranews

print

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *