Polres Humbahas Sambangi Gereja HKI Saitnihuta Yang Terdampak Gempa

Humbahas241 Dibaca

HUMBAHAS, WARYAYODAY.com – Pasca Gempa magnitudo 6,0 skala richter (SR) mengguncang Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) pada Sabtu (1/10/2022) dini hari. Guncangan gempa juga terasa di wilayah Kabupaten Humbahas, hingga di Kecamatan Dolok sanggul, Desa Saitnihuta mengakibatkan robohnya Lonceng Gereja HKI Saitnihuta Resort Doloksanggul Desa Saitnihuta Kecamatam Doloksanggul, Humbahas.

Menyikapi hal tersebut Kapolres Humbahas,
AKBP Achmad Muhaimin, S.I.K, M.,H bersama Kasat Reskrim, Kasat Intelkam, Kapolsek Doloksanggul, Kasi Humas, Camat Doloksanggul dan Personil Koramil Doloksanggul menyambangi gereja HKI Sait Nihuta Resort Doloksanggul yang terkena dampak gempa bertempat di Desa Sait Nihuta Kec. Doloksanggul Kab. Humbahas. Sabtu (01/09/2022).

Tampak terlihat rombongan melakukan pembersihan pada material kayu penyanggga Lonceng Gereja.

Kapolres Humbahas menyampaikan kepada pihak gereja bahwa tugas Polri mengayomi, melindungi dan melayani masyarakat apapun permasalahan yang ada ditengah tengah masyarakat kami pihak Polres Humbahas siap membantu dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat yang bertujuan agar Harkamtibmas berjalan aman dan kondusif.

Kapolres juga memberikan montivasi atau dukungan terhadap pihak gereja agar tetap bersabar dan tetap selalu berdoa agar gereja dapat bagus kembali dan cepat dilakukan perbaikan.

Pihak Gereja mengucapkan banyak terimakasih atas kedatangan pihak Polri / TNI yang sangat tanggap terhadap kejadian yang menimpah gereja kami ( HKI ) akibat gempa tersebut.

Pihak gereja juga mengucapkan banyak terimakasih atas respon pihak kepolisian mendatangi atau membantu kami membersihkan matrial – matrial yang rusak akibat gempa digereja kami.

Adapun kerusakan yang dihalami gereja HKI yaitu lonceng atau giring – giring yang jatuh dari atas atap gereja yang menyebabkan kerusakan lantai dan pondasi depan gereja.

Saat ini Gereja masih dalam tahap pekerjaan (Renovasi) belum selesai dikerjakan sehingga kayu atau penahan lonceng tersebut sudah menjadi keropos tidak kuat menahan lonceng tersebut pada saat gempa terjadi.

Kejadian di gereja HKI tersebut tidak ada memakan korban jiwa dikarenakan pada saat gempa tersebut waktu sudah menunjukan jam istirahat atau tengah malam dan kerusakan masih terbilang kecil akibat gempa tersebut.
(Demak Siburian)

print

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *