Polres Sergai Gelar Tabligh Akbar dan Do’a Bersama

SEI RAMPAH I WARTATODAY.COM – Ratusan jamaah padati Lapangan Apel Mapolres Sergai,Senin,(30/7)
dalam acara Tablig Akbar dan doa bersama yang dihadiri Bupati Sergai Ir. H. Soekirman, Kapolres Sergai AKBP. Juliarman Pasaribu, S.Sos, S.IK, M.Si, Ketua DPRD Sergai H. Syahlan Siregar, ST, Sekdakab Drs. Hadi Winarno, MM, Kakan Menag DR H Syafii MA , Ketua KPUD Ir. M. Rizwan, MP, Ketua MUI Sergai Lukman Yahya, Ketua FKUB Sergai H. Irfan Elfuadi Lubis, anggota Polri di jajaran Polres Sergai, para Kepala OPD,dan tokoh Agama.

Kapolres Sergai AKBP. Juliarman Pasaribu, S.Sos, S.IK, M.Si,dalam sambutannya menyebutkan Tabligh Akbar dan Do’a Bersama ini diselenggarakan sebagai wujud rasa syukur pasca pelaksanaa Pilgubsu 2018 kemarin yang berjalan tertib, lancar, aman dan damai. Keberhasilan penyelenggaraan pesta demokrasi  khususnya di Kabupaten Sergai diharapkan dapat terulang pada Pemilu Legislatif maupun Pilpres mendatang.

H. David Purba tokoh masyarakat mengajak untuk saling menghormati dan menjaga silaturrahmi baik sesama muslim. Diharapkan kehadiran kita juga mampu menjadi penyejuk tidak hanya bagi anak-anak kita tetapi juga bagi semua lapisan masyarakat.

Selanjutnya Bupati Sergai Ir. H. Soekirman sangat mengapresiasi atas inisiatif Polres Sergai sebagai penyelenggara kegiatan ini mengingat bahwa acara seperti ini merupakan kali pertama yang diadakan oleh Polres Serdang Bedagai.

Menurut Bupati acara Tabligh Akbar kali ini sangat tidak biasa karena diadakan di hari senin yang biasa identik dengan hari yang sibuk dan jadwal yang padat tetapi kali ini justru diawali dengan kegiatan agama hal inilah yang menjadikan terasa istimewa dengan harapan kabupaten Tanah Bertuah Negeri Beradat mendapat keberkahan di hari-hari berikutnya.

Kita minta seluruh masyarakat khususnya umat muslim di Serdang Bedagai untuk terus mempererat silaturrahmi dan jangan mudah terpecah belah oleh isu-isu yang sering mengkambing hitamkan agama,ujar Soekirman.

Indonesia dengan segala keunikannya,lanjutnya berbagai macam suku, agama, budaya dan bahasa hanya rasa saling menghormati dan solidaritas yang tinggi akan mampu mempersatukan kita. Pancasila sebagai ideologi bangsa merupakan satu alternatif yang tepat menjadikan Indonesia sebagai negara yang berketuhanan tetapi tidak menginterpensi agama.

Sebelum mengakhiri sambutannya Ir. H. Soekirman menyampaikan istilah-istilah dalam bahasa jawa untuk menjadi seorang pemimpin harus bisa mempunyai 7 Ng yaitu Ngayomi (tauladan), Ngopeni (perduli), Ngancani (menemani), Ngewangi (memberi), Ngajeni (menghormati), Ngangeni (dirindukan) dan Ngimpeni (diimpikan). Soekirman secara singkat menjelaskan makna dari istilah-istilah tersebut yang disambut gelak tawa dan tepuk tangan dari para tamu undangan.

Ustadz. H. Irfan Yusuf: Tausiyah yang disampaikan Ustadz. H. Irfan Yusuf juga mengajak untuk menjaga ukhuwah diawali dengan menjaga hubungan baik dengan orang tua, saudara dan jiran tetangga. Namun sebelum menjaga ukhuwah terlebih dahulu diawali dengan memperbaiki diri sendiri seperti diibaratkan memandang sesuatu/seseorang dengan kacamata transparan, jangan menilai sesuatu/seseorang dengan subjektif tetapi nilailah secara adil.(ARM)

print

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *