Terkait Penembakan Kapal Nelayan, Ini Kata Kasat Pol Air Polres Sergai…!!

TANJUNG BERINGIN I WARTATODAY.COM – Satpol Perairan Polres Sergai amankan 1 unit Kapal Pukat Trawl saat berada di diperairan Bedagai, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai, persisnya pada posisi arah 3 Mil utara Perairan Bedagai, Rabu (4/4) sekitar pukul 11.00 WIB.

Informasi yang diperoleh, pada saat penangkapan tersebut, Kapal Patroli II 2029 menemukan Kapal Pukat tanpa nama mesin Domfeng sedang melakukan penangkapan ikan dipinggir perairan Bedagai.

Selanjutnya petugas segera menghalau dan mengusir nelayan Pukat Trawl tersebut, namun himbauan yang diberikan petugas tidak dihiraukan malah mereka melakukan perlawanan.

Melihat itu, petugas mengambil tindakan tegas sesuai SOP. Membawa kapal pukat tanpa nama yang dinakhodai Sulaiman alias Leman (42) warga Pagurawan, Kabupaten Batubara. Tak berapa lama petugas kembali mengamankan KM tanpa nama mesin Dongfeng 24 PK yang di nakhiodai Taufik Hidayan (27) warga Pagurawan, Kabupaten Batubara.

Namun pada saat dilakukan penarikan kapal pukat tersebut, taufik sengaja menarik tali gas yang menyebabkan tali mesin kapal putus dan mesin kapal mati.

Namun pada saaat Taufik akan dibawa ke kapal patroli, sekitar 25 unit Kapal Pukat mengepung petugas yang hanya berjumlah lima personil.

Tindakan para nelayan semakin nekat karena akan menubrukkan kapal pukat mereka ke kapal patroli, melihat situasi yang genting, petugas melakukan tembakan peringatan ke atas dan menembak ke air.

Melihat kondisi yang semakin tidak kondusif petugas Kapal Patroli memutar mutarkan kapal ke kapal nelayan agar mereka menghindar, kemudian dilakukan penjemputan dua petugas yang tertinggal di kapal yang hendak diamankan tadi.

Guna menghindari terjadinya korban dan konflik kapal patroli meninggalkan kapal barang bukti tersebut dan kembali ke dermaga.

Kasat Polisi Perairan Polres Sergai Iptu CT Situmorang mengatakan tembakan yang dilakukan anggotanya sesuai SOP.

” Tidak ada nelayan yang ditembak. Hanya tembakan peringatan ke atas dan ke air guna menghalau serangan nelayan yang hendak menabrakkan kapalnya ke kapal patroli. Tindakan itu diambil juga upaya menyelamatkan diri,” terang IPTU Situmorang.(ARM)

print

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *