Tuntut Bansos, Puluhan Warga Desa Limbong Datangi Kantor Pemerintahan

Puluhan warga Desa Limbong Kecamatan Dolok Merawan Sergai menuntut bansos. (Wartatoday/ABS/Red)

TEBING TINGGI, WARTATODAY.COM – Puluhan warga menuntut pembagian bantuan sosial (bansos) terdampak covid-19 yang menurut mereka pilih kasih dan tidak merata. Warga yang didominasi para emak-emak itu awalnya mendatangi Kantor Kepala Desa Limbong Kecamatan Dolok Merawan Sergai, Senin (11/5/2020)

Namun karena Kepala Desa tidak berada ditempat dan warga hanya diterima Kepala Seksi Kesejahteraan dan Pelayanan Amiruddin Saragih. Sempat terjadi adu argumen antara warga dengan Staff Desa Amiruddin.

Saat itu warga menyampaikan keluhan diantaranya penerima bansos yang tidak tepat sasaran. Seksi Kesejahteraan dan Pelayanan Desa menerangkan data penerima bansos terkait dampak covid-19 adalah datanya berasal dari Kemensos RI di Jakarta.

Saat dikonfirmasi wartawan, Seksi Kesejahteraan dan Pelayanan Amiruddin Saragih menjelaskan kepala desa sedang berada di Rampah dan kalau mau konfirmasi langsung aja nanti ke kepala desa, ujarnya.

Merasa tidak puas, puluhan warga Desa Limbong langsung mendatangi Kantor Kecamatan Dolok Merawan untuk melanjutkan menyampaikan aspirasinya. Puluhan warga langsung diterima Camat Dolok Merawan M Fahmi bersama Kapolsek setempat AKP Asmon Bufitra dan berdialog bersama para warga.

Menanggapi keluhan warga, Camat Dolok Merawan membenarkan bahwa data bansos berasal dari pusat di Kemensos dan pencairannya melalui Kantor Pos.

Kapolsek AKP Asmon Bufitra menenangkan warga dan mengatakan akan memberikan bantuan dari Polres Tebing Tinggi kepada warga yang benar-benar tidak ada menerima bantuan apapun.

” Nanti kita akan melakukan pendataan dan berkoordinasi kepada pihak setempat, kepada warga yang benar-benar tidak pernah mendapat bansos terdampak covid-19, nanti Polres Tebing Tinggi akan memberikan bantuan “, ujar kapolsek.

Yusniati salah seorang warga Dusun III Desa Limbong kepada wartawan menjelaskan, kita minta keadilan pak, ada bantuan apapun kita tidak pernah dapat. Sementara yang dapat PKH dan bantuan beras juga masih menerima bantuan.

” Yang dapat orang nya sehat-sehat dan ada usahanya. Semua saudara-saudara yang kerja dikantor kepala desa ini dapat “, ujarnya geram.

Menurut mereka bantuan tidak ada pemerataan dan mereka hanya didata saja namun bantuan tidak kunjung datang. Ironisnya, ada salah satu warga Dusun III kek Tukimin yang hidup sendiri di rumah reot milik warga lain juga tidak menerima bantuan terdampak covid-19. (ABS/Red)

print

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *