Warga Jambur Desa Pertambatan Dolok Masihul Belum Nikmati PLN

Kades Pertambatan Sumarno Sidabutar bersama anak sekolah yang menunjukkan alat penerangan yang digunakan sehari-hari.(Photo:AR.Manik/WartaToday)

SERGAI, WARTATODAY.COM – Warga Jambur Dusun IV Batu Hobot Desa Pertambatan Kec Dolok Masihul Kab Serdang Bedagai-Sumatera Utara hingga saat ini belum menikmati penerangan PLN.Akibatnya tujuh kepala rumah tangga malam hari terpaksa menggunakan lampu berbahan minyak tanah seadanya,itupun terbuat dari kaleng bekas susu.

“74 Tahun Kemerdekaan RI ,namun belum kami rasakan yang namanya merdeka dalam penerangan”ujar Oppung Kristina kepada sejumlah media yang turut mendampingi Kepala Desa Sumarno Sidabutar saat berkunjung kemarin.

Kami sangat mengindamkan penerangan PLN agar dapat menikmati malam hari dengan bahagia seperti perumahan lainnya,”tambah Op Kristina.

Mak Katarina Barus (73) berharap kepada pemerintah lewat PLN dapat mengabulkan permohonan mereka yang telah diajukan pemerintah desa agar mereka dapat merasakan penerangan di rumah mereka dengan adanya aliran listrik PLN,” pintanya dengan nada sedih.

Bahkan Oppung Barus mengatakan,bahwa mereka belum merdeka,jangankan menonton televisi,untuk ngecas handphone saja mereka harus numpang ke Batu Hobot.”Cas Hp saja numpang ke Batu Hobot,diantar sore besok paginya diambil”tuturnya.

Sementara Kepala Desa Pertambatan Sumarno Sidabutar saat turun ke lokasi bersama sejumlah wartawan baru-baru ini mengatakan bahwa dulunya warga Dusun IV Batu Hobot berasal dari Jambur yang berjumlah 30 KK.Seiring waktu banyak warga migrasi ke Batu Hobot karena jaringan PLN sudah masuk.

Pihaknya sudah melakukan upaya permohonan kepada PLN Cabang Dolok Masihul dua tahun lalu guna memasukkan jaringan listrik.Hingga kini belum ada realisasi,ujar Suamarno.Akses jalan kesana hanya sekitar 1Km dan sudah dilakukan perkerasan jalan.

Kita berharap lewat PLN Pemerintah hadir agar warga Jambur dapat menikmati listrik sebagaimana warga lainnya.Miris melihat anak-anak sekolah yang belajar malam hanya menggunakan penerangan seadanya,ujar Kades.

Sumarno juga mengatakan,jika tidak ada realisasi dari PLN tahun ini akan kita ajukan dalam Musrenbang agar dianggarkan tahun 2020 mesin Dongfeng untuk dimanfaat sebagai alat penerangan nantinya.(ARM)

print

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *