Kasus Covid-19 di Tebingtinggi Melonjak, Pemko Rapat Darurat Pengendalian

TEBINGTINGGI, WARTATODAY.COM – Pemerintah Kota (Pemko) Tebingtinggi menggelar rapat darurat pengendalian Covid-19 karena terjadinya lonjakan kasus warga yang terpapar Corona Virus tersebut di kota Tebingtinggi

Rapat darurat itu dipimpin Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan bersama Dandim 0204/DS Letkol Kav. Jackie Yudhantara, Kabag Ops Polres Tebingtinggi Kompol Tamba Hutagaol, di Aula lantai IV balai kota, Selasa (22/2/2022). hadir disitu pimpinan OPD terkait serta Camat dan Lurah se-Kota Tebsejtinggi.

Dalam rapat itu, Wali Kota menyampaikan sejumlah perintah dan kebijakan guna mengantisipasi agar tidak terjadinya lonjakan kasus yang lebih tinggi lagi, diantaranya, Pemerintah Kota Tebingtinggi akan menghentikan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) seluruh sekolah dan digantikan dengan pembelajaran secara daring selama lima hari kedepan, terhitung mulai tanggal 22 Februari 2022. Kebijakan ini diambil karena adanya sejumlah pelajar maupun siswa dikota Tebingtinggi terkonfirmasii positif Covid-19

Disebutkan Wali Kota, dari jumlah kasus terkonfirmasi positif di Kota Tebingtinggi, sebagian besar melakukan isolasi mandiri (isoman). Karenanya ia menghimbau Satgas, khususnya di Kelurahan untuk dapat memastikan pasien yang Isoman mendapat pasokan obat dari Puskesmas/ Dinas Kesehatan.

Kemudiaan mendapat makanan yang cukup, serta tidak melakukan komunikasi dengan orang luar. Bagi yang isoman di rumah juga dihimbau melakukan isoman di kamar sendiri dan terpisah dengan keluarga lainnya.

“Jika terdapat lebih dari tujuh orang terkonfirmasi positif pada 1 lingkungan, maka lingkungan tersebut harus dilockdown, dan bisa kurang dari 7 maka rumah-rumah pasien harus diamati dan diawasi agar pasien tidak keluar dari rumah ataupun ada orang luar yang masuk ke rumah tersebut,” pesannya

Wali Kota juga menghimbau agar setiap kelurahan melakukan operasi yustisi penggunaan masker dan menjaga jarak, menghimbau dan tidak memberi izin kegiatan-kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan seperti kegiatan seni dan pertandingan olahraga serta gelaran hajatan, begitu juga rumah ibadah hanya diisi 50 persen dari kapasitas.- (js)

print

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *