Peringati HUT Ke-104, Damkar Tebing Tinggi Gelar Baksos Donor Darah

TEBINGTINGGI, WARTATODAY.COM – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan ke-104 Tahun, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Tebingtinggi bekerjasama dengan PMI (Palang Merah Indonesia) menyelenggarakan Bakti Sosial Donor, Rabu (22/2) di kantor Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Tebingtinggi.

Pj Wali Kota Tebingtinggi, Muhammad Dimiyathi menyampaikan, kegiatan bakti sosial donor darah ini, selain untuk membantu masyarkat yang membutuhkan darah, juga untuk menggairahkan kembali kegiatan – kegiatan yang bersifat umum serta Bakti Sosial di Tebingtinggi, pasca Pandemi Covid – 19.

“Harapannya, kegiatan sejenis ini dapat terus digalakkan, agar masyarkat dapat terbantu. Rangkaian kegiatan ini juga untuk meningkatkan, serta menumbuhkembangkan rasa kepeduliaan antar sesama,” singkat Dimiyathi.

Sebelumnya, Kadis Damkar dan Penyelamatan Kota Tebingtinggi, H Abdul Halim Purba mengatakan, kegiatan ini merupakan aksi sosial yang sebaiknya dilakukan secara berkesinambungan. Selain untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, mendonorkan darah juga bermanfaat bagi pendonor.

“Kita berharap, kegiatan-kegiatan seperti ini akan terus dilaksanakan. Dengan donor darah yang kita lakukan, dapat membantu sesama yang memerlukan pertolongan. Selain itu, bermanfaat juga bagi yang mendonorkan darahnya,” ucap Kadis Damkar.

Sementara itu, dr. Ade Syahputra Damanik yang mewakili PMI mengatakan, bahwa donor darah merupakan salah satu aktivitas yang memberikan banyak manfaat kepada pendonornya.

“Donor darah sangat bermanfaat bagi kita. Dengan mendonorkan darah secara teratur dapat menurunkan risiko terkena penyakit jantung, hipertensi, dan sebagainya,” ucapnya.

Menurut dr. Ade Syahputra Damanik, dengan donor darah, aliran darah menjadi lebih lancar dan membuat produksi sel darah merah jadi lebih meningkat. Sel darah merah memiliki masa hidup sampai 120 hari. Jika melebihi 120 hari maka sel darah yang lama akan mati dan digantikan dengan sel baru.

“Jadi lebih baik kita mendonorkan darah karena jika tidak didonor pun darah tersebut akan mati untuk diganti dengan yang baru,” jelas dr. Ade.

Tercatat ada 160 orang yang mengikuti kegiatan donor darah tersebut. Namun hanya 125 yang lolos untuk melakukan donor darah, 35 orang lainnya gagal dalam pemeriksaan awal karena HB rendah, hipertensi, mengkonsumsi obat, kurang istirahat, dan hal lainnya yang tidak memenuhi syarat donor. (red)

print

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *