Pj Sekdako Tebing Tinggi Sebut Posyandu Garda Terdepan Pencegahan Stunting

RAGAM, Tebing Tinggi887 Dibaca

TEBINGTINGGI, WARTATODAY.COM – Penjabat Sekretaris Daerah Kota.(Sekdako) Tebingtinggi, H Kamlan Mursyid sebut, bahwa keberadaan Posyandu berperan penting sebagai garda terdepan dalam mencegah stunting, menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).

Hal ini disampaikan Kamlan Mursyid mewakili Penjabat Wali Kota Tebingtinggi, saat membuka Pertemuan Koordinasi bagi Pokjanal Posyandu (Kelompok Kerja Operasional Pembinaan Pos Pelayanan Terpadu), Puskesmas dan Mitra Dalam Pengelolaan Posyandu Prima Dan Posyandu Tahun 2023, yang digelar Dinas Kesehatan setempat, Selasa (8/11/2023), di ruang Aula Dinas Kesehatan Tebingtinggi.

Namun, lanjut Kamlan Mursyid, bukan hanya Posyandu, saat ini sudah harus ada Posyandu Prima yang melaksanakan pelayanan kesehatan primer terintegrasi, yang tak terbatas hanya pada pelayanan kesehatan ibu dan anak saja, namun juga mampu melayani sasaran usia produktif dan lansia, katanya.

Kamlan Mursyid mengungkapkan, menindaklanjuti Permendagri No. 54 tahun 2007, tentang pedoman pembentukan Pokjanal pembinaan Posyandu, Pemerintah Kota Tebingtinggi telah menyusun kebijakan strategis untuk meningkatkan koordinasi, pembinaan dan fasilitasi dalam mendukung fungsi Posyandu.

Kebijakan tersebut, ditetapkan dalam Surat Keputusan Walikota Tebingtinggi Nomor 414.4/74 tahun 2023 tanggal 9 Januari 2023, tentang pembentukan Kelompok Kerja Operasional Pembinaan Pos Pelayanan Terpadu (Pokjanal Posyandu) Kota Tebingtinggi.

Pokjanal Posyandu Kota Tebingtinggi yang terdiri dari berbagai lintas program dan lintas sektoral, yaitu perwakilan sejumlah OPD, Camat, PKK dan bahkan mitra kerja potensial, memiliki tugas dan fungsi yang sangat penting dan berpengaruh terhadap kemajuan pelaksanaan Posyandu Kota Tebingtinggi.

“Kemajuan yang diharapkan diantaranya adalah dapat mendongkrak skor indikator penilaian strata posyandu, mulai dari pembinaan kader, keterpaduan layanan, infrastruktur penunjang dan sebagainya,” kata Kamlan Mursyid.

Saat ini Kota Tebingtinggi memiliki 129 Posyandu yang tersebar di 5 (lima) Kecamatan. Diakui Kamlan Mursyid bahwa banyak kendala yang dialami oleh Posyandu diantaranya, masih ada Posyandu yang belum mempunyai bangunan, belum tersedianya alat pemantauan tumbuh kembang yang sesuai standar, kurangnya koordinasi dana sehat serta program tambahan Posyandu dan sebagainya.

“Selain itu program pelayanan Posyandu yang saat ini harus terintegrasi atau melayani seluruh siklus hidup juga membutuhkan peran serta dan pembinaan aktif dari semua pihak,” ujarnya.

Melalui pertemuan koordinasi ini, Pj. Sekdako Kamlan Mursyid berharap agar seluruh elemen, baik mitra kerja dan Pokjanal Posyandu, Puskesmas maupun Dinas Kesehatan dapat memberikan intervensi positif, saling berkolaborasi dalam melaksanakan fungsi dan perannya, demi peningkatan kualitas dan pengembangan yang berkelanjutan untuk seluruh Posyandu di Kota Tebingtinggi ini.

Acara dilanjutkan dengan pemaparan nara sumber oleh Kadis P3APM Tebingtinggi, Sri Wahyuni, dan Analis Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Provinsi Sumatera Utara, Sukmawati Hia.

Turut hadir, Plt. Kadis Kesehatan Tebingtinggi, dr. Henny Sri Hartati, Kepala Bappeda, Erwin Suheri Damanik, Kadis PPKB, Nina Zahara, Kepala Perdagangan, Koperasi dan UKM, Zahidin, Kadis Ketapang dan Pertanian, Marimbun Marpaung, Kadisnakerperin, Iboy Hutapea dan perwakilan OPD terkait. (APA)

print

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *