Wali Kota Tebingtinggi Sebut Kampung Sebagai Inti Pemerintahan

Tebing Tinggi82 Dibaca

TEBINGTINGGI, WARTATODAY.COM – Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan menjadi narasumber dalam kegiatan koordinasi, sosialisasi dan pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB), yang diprakarsai Dinas Sosial Kota Tebingtinggi, Rabu (17/3/2021), di Gedung Hj Sawiyah Nasution, jalan Sutomo kota itu.

Dikatakan Wali Kota, bahwa hal ini didasari konsolidasi organisasi pemerintah yang kuat itu dimulai dari kampung atau kelurahan dalam hal ini dengan perangkat sosial didalamnya.

“Aman rumah tangga, aman lingkungan. Aman kelurahan, aman kecamatan. Aman Kecamatan, aman Kota. Maka ketahanan dan pertahanan yang utama itu adalah keluarga dan lingkungan itu tadi” ujar Umar

Disampaikannya, yang punya daerah adalah kampung. Karena Kampung atau Kelurahan inilah yang membentuk Kecamatan, maka kita lakukan ini berbasis Kampung. Ketiga, ini mendekatkan pelayanan yang lebih cepat, lebih tepat kepada masyarakat dan yang ikut bekerja disini adalah masyarakat

“Kampung Siaga Bencana ini Mengharapkan partisipasi dari masyarakat untuk membantu mengurus suadara – saudaranya yang ada disitu, maka dalam hal ini diperlukan koordinasi secara baik dan sinergitas secara baik antara warga di kampung. Sebenarnya basis kita di kampung atau lingkungan itu kuat. Karena sudah solid berdasar ikatan emosional, contoh ada pengajian, ada partangiangan, tinggal kepala lingkungan mengumpulkan tokoh – tokoh ini supaya mau bekerjasama mencapai tujuan tadi” kata Wali Kota.

Ia juga mengharapkan kiranya Konsep kampung Bencana sudah melakukan pemetaan terhadap daerahnya. Bencana alam tidak hanya bencana karena alam tapi karena penyakit seperti sekarang pandemi Covid-19 yang membutuhkan kerjasama partisipasi dan diperlukan kesadaran masyarakat.

“Kita berharap kepada seluruh Lurah dan kepada Keamanan Lingkungan (Kepling) agar kiranya berswadaya untuk menggerakan masyarakat supaya bisa mau ikut di Kampung Siaga Bencana ini dan kami juga menyatakan telah menghimbau kepada Masjid – masjid untuk memantau lingkungannya apa bila ada terdampak Covid-19” harap Walikota.

Terkait alasan program ini, dikatakan, Pada intinya, Kampung Siaga Bencana bukan hanya untuk mematuhi secara ketentuan hukum yaitu mengindahkan peraturan Menteri Sosial tapi memang merupakan kebutuhan kita karena basis yang utama dari pada Kota itu adalah Desa atau Kelurahan. Kedua, bahwa  kalau Desa atau Kelurahan itu baik, maka baiklah Kota atau Kabupaten itu. Yang ketiga, yang tahu tentang permasalahan disitu adalah warga masyarakat disitu

“Selanjutnya, komunikasi bisa digalang dijalin lebih baik diantara masyarakat dalam lingkungan yang lebih kecil. Kelima, kita memerlukan untuk melihat dan mendata, siapa warga kita yang ada disitu, berapa banyak KK dan dimana untuk tempat kita nanti mengungsi, dapur umum dimana, tenda dimana, kita harus tahu itu dengan jelas dari sekarang. Terakhir, tentang bencana angin puting beliung dan kebakaran, perlu kemampuan teknologi kita agar membangun juga memikirkan kesehatan dan memikirkan keselamatan yang menempatinya” terangnya.

“Mudah mudahan acara ini dapat diterima dengan baik dan dilaksanakan, diimplementasikan di Kelurahan – Kelurahan yang ada. Kalau tadi ada role model nya beberapa kelurahan bukan berarti kelurahan lain tak kena tapi semua nya menjadi bagian yang harus kita lakukan, karena semua bisa menjadi bencana” tutupnya

Diketahui sebagai role model pembentukan Kampung Siaga Bencana yakni pada Kelurahan Bandar Utama dan Kelurahan Mandailing dan Kecamatan Tebingtinggi Kota ditandai dengan penyerahan Surat Keputusan Wali Kota Tebingtinggi.- (js)

print

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *