H Andi Ginting Didaulat Jadi Ketua Pengajian Al-Munawaroh Sederhana Sergai

SERGAI,WARTATODAY.com – Keluarga besar Pengajian Umroh Al-Munawaroh Sederhana, Serdang Bedagai (Sergai) gelar Silaturrahmi yang dikemas melalui kegiatan Arisan Jemaah Umroh, Minggu (1/6/2025), di kediaman Ibu Rusni Marpaung, yang pelaksanan nya di Pantai Bogak Indah, Kecamatan Teluk Mengkudu, Sergai.

‎Kegiatan Arisan Jemaah Pengajian Umroh Al-Munawaroh diisi ceramah siraman rohani oleh Ustad. Ikhrom Khan yang lebih akrab disapa Ustad India, dirangkaikan pembahasan program kerja ke depan serta menetapkan kepengurusan yang defenitip, karena selama ini, kepengurusan organisasi tersebut sebagai ketua, sekretaris dan bendahara hanya dipegang oleh salah seorang jemaah, hingga terkesan berjalan tidak efektif dan efisien.

‎Berkaitan hal tersebut para jemaah pengajian Al-Munawaroh Sederhana, Serdang Bedagai (Sergai) yang hadir jumlahnya semakin berambah, dan didominasi kaum prempuan itu, bersepakat mendaulat H Andi Gintig SP, ditetapkan sebagai Ketua Pengajian Al-Munawaroh Sederhana, yang merupakan para Jemaah Umroh Al-Maidani Sederhana yang dipimpin Direktur nya Ustad Sulaiman, lebih akrab disapa Ustad Sule.

‎Melalui kegiatan silaturahmi yang dikemas kedalam Arisan Jemaah Pengajian Al- Munawaroh Sederhana di tetapkan dan disetujui bahwa susunan kepengurusan nya yakni Ketua H.Andi Ginting SP, Wakil Ketua Sutrisno, Sekretaris, Umi Kalsum, dan Khayanti, Bendahara Nina Andrini dan Novita Siregar.

‎Adapun kegiatan selanjutnya dijadwalkan Minggu 6-Juli-2025, di Kediaman pak Sutrisno Dusun IV.Mata Pao, Serdang Bedagai.

‎Al-Ustad Ikhrom Khan dalam tausiyah nya menyampaikan, bahwa manusia akan diwafatkan dengan kebiasaan masing masing saat hidupnya. Oleh karenanya dia mengajak jemaah agar melaksanakan solat di awal waktu, sehingga persis merupakan semboyan kita bersama di dunia bertetangga di surga nya Allah Swt, ujarnya.

‎Lebih lanjut dikatakan Ustad Ikhrom Khan, seperti doa yang sering kita minta, sehingga kita bahagia di dunia juga bahagia di akhirat, karena hidup kita bukan cuma di dunia saja, juga di akhirat, minta mati dalam keadaan khusnul khotimah, mengucapkan kalimat yang paling baik Lailahailallah.

‎” Orang itu mati bukan dalam keadaan husnul khotimah, tetapi suhul khotimah karena orang itu mati bukan dengan keadaan yang sering dia alami, tapi dalam keadaan yang paling dominan dengan kehidupan nya, manusia akan diwafatkan dengan kebiasaan masing masing dalam hidupnya,”ujar Ustad Ikhrom Khan menutup tausiyah nya.(red)

print

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *