Punguan Manik Raja Helvetia Medan Gelar Doa Awal Tahun

Medan, RAGAM100 Dibaca

MEDAN, WARTATODAY.COM – Punguan (Perkumpulan) Manik Raja dohot Boru Bere (PMRB) Sektor Helvetia Medan mengadakan Partangiangan Bona Taon (Doa awal tahun) 2019,Minggu (13/1) dengan mengambil tema “Membangun Spiritualitas Damai Yang Menciptakan Pendamai” (Yakobus 3 : 13 – 18). Acara tersebut dihadiri Sekretaris DPW Punguan Manik Raja dohot Boruna, Joan Berlin Damanik, SE., M.Si, dan pengurus DPC Kota Medan. Acara dilaksanakan di kediaman Edu Manik koordinator wilayah Sumut Punguan Manik Raja Dohot Boruna.Demikian disampaikan Gidion Manik Humas DPW Manik Raja kepada WartaToday, Rabu (16/1).

Ketua Punguan Manik Raja dohot Boru Bere Sektor Helvetia, K. Manik pada kesempatan tersebut mengingatkan seluruh anggota untuk sebagai bagian dari pencipta perdamaian di tahun ini.Punguan Manik Raja dohot Boru Bere Sektor Helvetia yang didirikan pada tanggal 26 April 1981diresmikan oleh Pengurus Pusat Kota Medan periode 1980 – 1982 oleh Ketua Umum J. M. Manik dari Medan Timur, Sekretaris Umum Piter Manik dari Medan Selatan sekaligus pelantikan pengurus pertama kalinya masa periode 1981 – 1982 Ketua : Balder Manik, Sekretaris : S. Y. Manik.

Ditambahkannya,dari awal berdirinya punguan ini sampai saat ini berjalan dengan baik, konsisten mempertahankan dan tidak melakukan perubahan Anggaran Dasar tentang Identitas Punguan sebagaimana ada BAB I Pasal 1 Nama, Point 1, Persatuan ini bernama “Punguan Manik Raja Dohot Boruna” disingkat PMRB bukan Parsadaan atau Marbona, hingga di tahun 2017, Punguan Manik Raja dohot Boruna se-Indonesia telah terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Dengan nomor AHU-003478.AH.01.07 tahun 2017 tanggal 27 Februari 2017 yang ditandatangani an. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia oleh : Direktur Jenderal Administrasi Hukum, DR. Freddy Haris, SH., LLM., ACCS sebagai ketua umum Dewan Pimpinan Pusat : Brigjen TNI DT. Manik, S.IP., M.Si.

Menanggapai dengan adanya terbentuk Perkumpulan Parsadaan Pomparan Manik Raja Indonesia baru-baru ini bisa saja Perkumpulan Parsadaan marga Manik yang baru terbentuk atau memisahkan diri dari nama Punguan Manik Raja dohot Boru (PMRB) yang sudah ada dari dahulu kala sampai saat ini. Memang marga Manik sangat beragam, dalam buku sejarah Tarombo Op. Manik Raja, ada Manik Sarusuk, Manik Gajah, Manik Kecupak dan Ginting Manik,terangnya.

Sementara Penasehat Punguan Manik Raja dohot Boru Bere sektor Helvetia, St. Drs. SY. Manik mengatakan,sesuai dengan himbauan Ketua Sektor Helvetia kepada seluruh anggota maupun Pomparan Manik Raja dimanapun berada, agar memelihara keutuhan dan damai, sehati-sepikir dalam melaksanakan kegiatan sesuai dengan AD dan ART yang telah dimufakati.

Sejak 38 tahun yang lalu PMRB terbentuk di Helvetia sekitarnya, semua kegiatan berjalan baik dengan koordinasi pengurus Kota Medan yang berazaskan sosial,budaya,adat-istiadat, tolong menolong dalam duka suka sesama anggota.

Untuk keutuhan dan keharmonisan PMRB, pengurus Kota Medan mengadakan Rapat Paripurna tanggal 5 Juli 1980 saat itu dikediaman J. M. Manik CPM
yang dihadiri semua sektor termasuk Helvetia yang akan dilantik, dengan beberapa keputusan untuk dipedomani antara lain,pengesahan pembaharuan AD tahun 1971 untuk dipedomani sektor-sektor,membentuk Tim Tarombo masing-masing daerah, dan menjejaki napak tilas Ompung Manik Raja dari Sianjurmulamula hingga Sioma Salaon Dolok Kec Roggurnihuta.

Drs SY manik menjelaskan untuk keabsahan dan keutuhan marga Ompung Manik Raja dan tidak membingungkan,dirinya menjabarkan turunan dari Silau Raja yakni Malau Raja,Manik Raja,Ambarita Raja,dan Gurning Raja. (ARM)

print

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *