Kepala MAN 1 Sergai Bantah Tudingan Coba Cabuli Honorer

SERGAI, WARTATODAY.COM – Adanya tudingan percobaan pencabulan seorang oknum Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Serdang Bedagai di Desa Saranggiting Kecamatan Dolok Masihul terhadap salah satu honorer disana dibantah keras oleh FN sang oknum.Bantahan tersebut disampaikannya kepada wartawan , Jum’at (25/9/2020) di Dolok Masihul.

Ya seperti dipemberitaan salah satu media online saya dituding berbuat senonoh dengan YE salah satu guru honor.YE itu bukan guru honor tapi honorer dibagian perpustakaan dan yang dimaksud Kepala Sekolah SLTA itu saya pastikan itu saya yang dimaksud karena sebelumnya ada wartawan yang mempertanyakan hal tersebut kepada saya”,ujar FN.

Tidak ada perbuatan cabul yang saya buat kepada YE dialamatkan kepada saya apalagi disekolah saat para siswa belajar secara daring dari rumah masing-masing, lantaran pandemi Covid-19.

Parahnya lagi saya dikatakan beberapa kali melakukan perbuatan cabul dan mengeluarkan ancaman hanya untuk menyalurkan nafsu arus bawah.Bahkan saya dikatakan YE seperti di media tersebut
mengancam tidak akan
mengangkat YE sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) jika tak juga menuruti kemauan saya.”Saya tidak ada kuasa mengangkat siapapun menjadi ASN” ,ucap FN yang mengaku syok atas tudingan ini.

Ini tudingan keji yang merusak nama baik saya dimasyarakat dan keluarga.Tidak benar YE itu harus hadir di sekolah apalagi ini masa Pandemi Covid-19. Tidak benar saya memperhatikan dia di perpustakaan dan berulang kali coba menggodanya.Kalaupun saya memantau itu sebatas sebagai pimpinan dan itupun hanya didepan pintu perpustakaan ,tidak pernah saya berduaan dengan yang bersangkutan di dalam perpustakaan”,ucapnya kesal.

Apalagi kita disebut menyelinap masuk saat suasana sedang sepi dan merayu-rayu hingga mengajak dia jalan-jalan dan ke hotel.Semua itu tidak benar,saya tidak pernah mengajak YE kemanapun,termasuk ke Kantor Kementerian Agama ke Sei Rampah pun tidak pernah.

Tidak pernah saya berduaan di perpustakaan dengan YE ,bagaimana saya bisa dikatakan memaksa hingga dibilang meremas buah dada dia dan kemaluannya dan mengajak berhubungan suami istri,lha orang kita tidak pernah berduaan di perpustakaan,kata FN sembari mengucapkan istighfar dan menambahkan jangankan berduaan pak,nomor HP dia sendiri tidak pernah ada tersimpan di Handphone saya”, ucapnya.

Anehnya lagi dikatakan karena aksi saya diduga diketahui beberapa guru lain di sana dan menjadi gonjang-ganjing di kalangan para staf pengajar kita dituduh memanggil para guru untuk rapat, termasuk YE. Dalam pertemuan di salah satu ruang di sekolah itu.Tidak ada saya melakukan rapat apapun yang terkait tudingan yang dialamatkan kepada saya.”Boleh tanya sama guru-guru apakah ada rapat terkait hal itu”,kata FN

Bahkan YE dimedia itu mengatakan seusai pertemuan tersebut, FN mendatangi YE dan meminta maaf atas perbuatannya, serta meminta agar bawahannya itu tidak buka mulut.”Tidak …tidak ada saya menemui YE dan tidak ada rapat apapun soal itu,aku dibilang minta maaf disana.Kenapa aku harus minta maaf atas perbuatan yang tidak pernah kulakukan”, lirihnya.

Kata dia ,saat itu YE menyarankan agar FN meminta maaf kepada suaminya.Minta maaf dalam hal apa saya ke suaminya,saya tidak ada melakukan seperti yang dituduhkan.

Ketika ditanya jika benar tidak melakukan perbuatan yang dituding apakah ada upaya untuk melaporkan YE,FN yang malu atas pemberitaan tersebut mengatakan “kita lihat saja dulu,toh dia sudah melakukan laporan ke pihak yang berwajib,ucapnya.

Sementara beberapa guru yang enggan namanya dimuat saat coba dikonfirmasi mengatakan, psangat tidak mungkin beliau melakukan hal yang tidak terpuji itu.Kami juga tidak pernah ada rapat soal itu seperti yang disebutkan dimedia.Kami berharap masalah ini cepat menemukan titik terang.(ARM)

print

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *