Pj Wako Tebing Tinggi Ajak Stakeholder Naikkan Kelas UMKM

RAGAM, Tebing Tinggi188 Dibaca

TEBINGTINGGI, WARTATODAY.COM – Penjabat Wali Kota Tebingtinggi, Syarmadani berharap dapat menjalin sinergi bersama stakeholder/ pihak terkait, sebagai upaya menaikkan kelas UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah).

Harapan tersebut diungkapkan Syarmadani saat kegiatan FGD (Forum Group Discussion) Peningkatan Pemberdayaan UMKM Naik Kelas Melalui Pembiayaan KUR (Kredit Usaha Rakyat), Sertifikasi Halal dan OSS (Online Single Submission), yang diselenggarakan Pemko Tebingtinggi melalui Bagian Perekonomian dan SDA (Sumber Daya Alam), Rabu (30/8/2023) di gedung Hj. Sawiyah Jalan Sutomo.

“Kegiatan kita hari ini dalam rangka untuk menjalin sinergi sebagai upaya, untuk menaikkan kelas UMKM, karena UMKM pelaku ekonomi yang benar riil dan paling kuat dalam menjaga ekonomi,” ujar Syarmadani.

Menurut Syarmadani, Generasi muda/ milenial memiliki andil yang besar, dalam pertumbuhan UMKM khususnya di Kota Tebingtinggi.

“Karena generasi muda memiliki terobosan inovasi dan mempunyai jaringan yang luas, dan itu peluang bisnis bagi pertumbuhan UMKM,” kata Syarmadani.

Ada beberapa kendala yang dihadapi UMKM, mulai dari modal, hal perijinan dan sertifikasi halal. Dan atas kendala itu, Syarmadani meminta kepada pihak terkait, agar senantiasa untuk mendengarkan saran masukan dari para pelaku usaha UMKM.

“Sehingga kedepan, para pelaku UMKM ini semakin tambah sukses dengan usaha yang ada. Mohon bangun optimisme, bangun semangat juang yang tinggi, kita bisa bangkitkan ekonomi kita bersama,” tutup Syarmadani.

Sementara, Kabag Kemitraan Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Daerah OJK, Solihin menyampaikan bahwa dalam mendukung program pemulihan ekonomi usaha, dalam pemberdayaan UMKM, OJK sebagai regulator telah mengeluarkan kebijakan optimalisasi penyaluran program KUR.

“Penyaluran KUR di Kota Tebingtinggi (posisi semester 1) tercatat sebesar 43,1 milyar kepada 800 debitur dengan jumlah penyaluran KUR Super Mikro sebanyak 1,7 milyar kepada 202 debitur kemudian KUR Mikro sebanyak 25,1 milyar kepada 530 debitur dan KUR Kecil sebanyak 16,2 milyar kepada 68 debitur,” ungkap Solihin.

Terkait OSS, dirinya berharap perijinan usaha menjadi lebih mudah dan semakin dipermudah kepada para pelaku usaha yang tidak perlu mendatangi OPD hanya untuk mengurus ini.

Selain itu, produk halal juga menjadi fokus utama dari OJK. Menurutnya, pelaku usaha UMKM perlu mendapat sertifikat halal dalam meningkatkan kualitas produknya.

“Oleh karena itu pemda perlu melakukan sosialisasi bersama MUI dan Kemenag kepada pelaku usaha ini terkait pentingnya produk yang harus tersertifikasi halal,” harapnya.

Kabag Perekonomian dan SDA, Nasrullah dalam laporannya mengatakan tujuan dari kegiatan ini adalah, untuk memperkuat permodalan usaha dalam rangka pelaksanaan kebijakan percepatan pengembangan sektor riil dan pemberdayaan UMKM dalam program KUR, meningkatkan kepercayaan konsumen.

“Dan meningkatkan pangsa pasar, meningkatkan daya saing bisnis dalam Program Sertifikasi Halal serta mempermudah penerbitan NIB (Nomor Induk Berusaha) atau Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik atau OSS,” jelas Nasrullah.

Turut hadir dalam kegiatan, Kadisnakerperin Iboy Hutapea, Plt. Kadis DPMPTSP, Amris Siahaan, Asisten Manager Kantor Perwakilan BI Provinsi Sumut, Catherine Natasya, Auditor Halal LPH PT. Sucofindo Kantor Cabang Medan, Harnisyah Nasution, Direktur Bank Sumut Cabang Tebingtinggi, Muhamamd Sadly, TPID kota Tebingtinggi dan lurah. (APA)

print

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *