Turki Tawarkan Kerjasama Ekonomi dan Infrastruktur ke Sumut

Gubsu menerima kunjungan Dubes Turki.- (Photo : Hms Provsu)

MEDAN – Duta Besar (Dubes) Negara Turki untuk Pemerintah Indonesia, Mehmet Kadri Sander Gurbuz melakukan kunjungan ke Sumatera Utara (Sumut). Kunjungan tetsebut dalam rangka menawarkan kerjasama bidang ekonomi dan infrastruktur.

Rombongan Dubes Turki itu diterima Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi di ruang rapat Sarimin Reksodiharjo, Senin (19/3/2018. turut mendampingi Gubsu Staf Ahli Gubsu Nauval Mahyar, Kepala Bappeda Provsu Irman, Kadis Perindag Alwin Sitorus, Kadis Kadis PM P2TSP Bondaharo Siregar, Kadis Pariwisata Hidayati, Plt Kepala Dinas ESDM Zubaidi. Sedangkan Dubes Turki didampingi jajaran pemerintahan dan pengusaha dari Turki serta pengusaha H Rahmat Shah.

Dalam pertemuan itu Mehmet Kadri Sander Gurbuz menjelaskan kedatangannya ke Sumut dalam rangka ingin menjalin kerjasama di berbagai bidang, seperti sektor energi, pariwisata, pendidikan, perdagangan ekspor dan impor, serta pembangunan infrastruktur.

Dari sektor energi, Turki menawarkan bentuk kerjasama energi panas bumi (Geothermal), dimana memanfaatkan energi panas bumi sebagai sumber energi listrik karena Indonesia mempunyai 65% potensi geothermal. Untuk sektor pariwisata, Turki sebagai negara yang mampu mendatangkan 35 juta wisatawan untuk berkunjung, sangat tertarik bekerjsama dalam pembangunan Kawasan Danau Toba.

Di sektor pendidikan, Turki mempunyai program pertukaran pelajar dan pemberian beasiswa kepada para mahasiswa baik universitas negeri maupun swasta. Dalam bidang perdagangan eksport impor, kelapa sawit dan karet sebagai bahan baku hampir di 95% industri di negara ini.

Sedangkan untuk bidang pembangunan infrastruktur, Turki mempunyai perusahaan yang dapat membantu dalam hal kerjasama infrastruktur. Salah satunya, saat ini Turki sedang membangun bandara terbesar di dunia yang dilaksanakan oleh 5 perusahaan besar. Bandara tersebut dapat menampung 150 juta penumpang setahun. Turki sendiri telah membuka rute penerbangan langsung ke Jakarta dan akan membuka rute ke Bali.

“Disamping itu, kedatangan saya beserta rombongan ke Sumut, ingin melakukan kerjasama melalui program Sister City. Karena Provinsi Sumut memiliki tipologi yang sama dengan Provinsi Mersin di bagian selatan Negara Turki sebagai daerah wisata dan pelabuhan serta industri,” ujar Mehmet.

Menanggapi itu, Tengku Erry Nuradi sangat senang mendengar banyak potensi sumber daya alam di Sumut yang ditawarkan Pemerintah Turki untuk dilakukan kerjasama. “Saya sangat bangga dan berterima kasih atas tawaran kerjasama yang akan dilakukan Pemerintah Turki di wilayah Sumut ini,” ucap Erry

Erry memaparlan, Untuk masalah energi, geothermal yang memanfaatkan energi panas bumi sebagai sumber energi listrik, Sumut mempunyai banyak potensi kekayaan alam yang terbarukan, yang ramah lingkungan. Sedangkan masalah daya listrik, saat ini Provinsi Sumut telah dapat mengatasi masalah kekurangan daya listrik selama 15 tahun terakhir. Hal ini juga dikarenakan adanya bantuan kapal pembangkit listrik dari Turki yakni Marine Vessel Power Plant (MVPP) yang bersandar di dermaga PLTGU Belawan.

“Pertumbuhan ekonomi di Sumut sangat tinggi sehingga keperluan daya listrik cukup banyak. Tetapi hari ini sudah dapat teratasi dengan bantuan kapal pembangkit listrik MVPP. Saya sendiri yang menjemputnya untuk dibawa ke Medan, Indonesia dari Turki, “ sebut Erry

Dijelaskan Gubsu, Sumut sendiri dari sisi pertumbuhan ekonominya di atas rata-rata nasional dimana pertumbuhan ekonomi di Sumut sebesar 5,12% di atas rata-rata nasional yang hanya sebesar 5,07%. Pertumbuhan ekonomi di Sumut juga dapat mengendalikan inflasi di bawah rata-rata nasional. Berdasarkan hasil Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Triwulan I, bahwa inflasi di Sumut pada tahun 2017 yakni 3,2 persen lebih kecil dibandingkan nasional 3,61 persen.

Dalam hal pembangunan infrastruktur, saat ini Sumut telah mempunyai 8 bandara, dimana dua bandara diantaranya merupakan bandara internasional yakni di Kuala Namu dan Silangit yang jaraknya tidak jauh dengan Danau Toba. Bandara Silangit ini dibangun untuk menunjang perkembangan Kawasan Danau Toba sebagai destinasi wisata bertaraf internasional. Selain itu juga pemerintah telah menyediakan lahan seluas 386,5 hektar untuk pengembangan kawasan Danau Toba.

“Untuk itu diharapkan pemerintah Turki dapat ikut berperan dengan berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur kawasan Danau Toba maupun perluasan Bandara Internasional Kualanamu,” kata Gubsu.

Selain Danau Toba, Sumut yang merupakan provinsi dengan perkebunan kelapa sawit terbanyak di Indonesia juga sedang giat-giatnya mengembangkan kawasan industri yang dikenal dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei. Disamping itu juga sedang dibangunnya Pelabuhan Kuala Tanjung yang akan menjadi pelabuhan terbesar di wilayah Indonesia bagian barat dan ini tentunya akan mendukung konektifitas Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei.

Mengenai kerjasama sister city, Gubsu sangat menyambut baik kerjasama ini. Apalagi jika ditarik benang merah, Sumut dan Mersin merupakan kawasan wisata dengan pelabuhan dan kawasan industri. “Saya berharap kedepannya kerjasama bidang ekonomi dan infrastruktur ini dapat dilakukan dan ditingkatkan lagi, “ ungkapnya.- (rel/hms)

print

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *