Wagub Sumut Imbau Pemda Tingkatkan BOKB dan Arahkan Program Pembangunan ke Stunting

POLITIK, SUMUT73 Dibaca

MEDAN, WARTATODAY.com – Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut), Musa Rajekshah mengimbau Pemerintah Kabupaten/Kota untuk meningkatkan serapan anggaran Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) dan mengarahkan program-program pembangunan untuk mendukung penurunan angka stunting.

“Penekanan kita untuk Pemerintah Kabupaten/Kota agar dalam penggunaan anggaran bantuan dari pemerintah pusat untuk stunting ini penyerapannya agar segera, karena hingga saat ini penyerapannya masih 22%,” ujarnya usai menghadiri acara Koordinasi dan Konsolidasi Percepatan Penurunan Stunting Tinggat Provinsi Sumut di Grand City Hall Medan, Jalan Balaikota, Medan, Senin (19/9/2022).

Selain itu, Ia juga meminta pemerintah daerah melalui jajaran dinas-dinasnya untuk mengarahkan program pembangunan daerah mendukung penurunan angka stunting. “Dalam pembangunan baik itu fisik maupun non fisik, dalam pemakaian anggaran belanja setiap tahunnya saya harap pemerintah daerah bisa mengarah kepada stunting, karena kalau tidak seperti itu kita akan sulit karena tidak mungkin berharap dana dari bantuan pusat saja,” katanya.

Wagub pun berharap, kegiatan Koordinasi dan Konsolidasi tersebut dapat menjadi wadah berbagi informasi dalam upaya penurunan stunting. “Harapan kita dengan pertemuan ini, perwakilan dari daerah menyampaikan apa-apa yang menjadi permasalahan di setiap wilayahnya, setiap daerah beda-beda karakter penanganan stuntingnya sehingga dengan pertemuan ini bisa saling sharing, berkoordinasi ini yang kita harapkan, tujuannya untuk penurunan stunting menuju 14% di 2024,” sebut Ujeck sapaan akrab Musa Rajekshah tersebut.

Sementara itu, Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi BKKBN Novrizal dalam kata sambutannya melalui zoom meeting menyampaikan, hingga saat ini pihaknya mencatat realisasi BOKB di Sumut mencapai 22,47%, begitu pun pihaknya mengapresiasi Kota Tebingtinggi dan Pematangsiantar yang capaian serapannya mencapai 66%.

Lanjutnya, Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 sedang berjalan dilaksanakan dengan kurasi dan kemampuan yang memadai. “Hasil SSGI ini nantinya dapat dijadikan referensi merumuskan kebijakan untuk penurunan stunting,” tambahnya.- (Kmf)

print

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *