Ditargetkan Prevalensi Stunting di Sumut Turun Hingga 3,9 persen per Tahun

SUMUT82 Dibaca

MEDAN, WARTATODAY.COM – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menargetkan prevalensi stunting di Sumut turun rata-rata 3,9 persen per tahun. Upaya ini dilakukan mengingat pada tahun 2021 lalu prevalensi stunting di wilayah ini masih sebesar 25,8 persen, sedangkan Pemerintah Pusat telah menetapkan target nasional sebesar 14 persen tahun 2024 mendatang.

“Sumatera Utara membutuhkan penurunan prevalensi stunting sebesar 3,9 persen tiap tahunnya. Sampai tahun 2024, kita targetkan angka stunting kita (Sumut) bisa 14 persen,” ujar Gubernur sumut saat kegiatan apel pagi di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut, Senin (6/6/2022)

Sehubungan peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) tahun 2022 akan dilangsungkan di Kota Medan pada 29 Juni mendatang, yang dihadiri langsung Presiden Joko Widodo, Edy Rahmayadi juga mengingatkan agar momentum tersebut menjadi ajang sosialisasi kepada keluarga untuk membantu percepatan penurunan stunting.

Karena menurut Gubernur, keluarga merupakan tonggak pertama yang bisa mencegah terjadinya stunting. Sehingga Harganas akan menjadi momentum mengajak masyarakat untuk mengentaskan stunting, khususnya di Sumut

“Kita bersyukur, Harganas tahun ini dilaksanakan di Medan, dengan harapan, kehadiran Bapak Presiden, akan mendorong percepatan penurunan stunting di Sumut,” ujarnya

Edy Rahmayadi mengharapkan Harganas dapat menjadi daya ungkit dan penguat komitmen bersama antara pemerintah, mitra kerja swasta, akademisi, media dan unsur masyarakat bahkan keluarga. Untuk bersama-sama meningkatkan kepedulian  dalam percepatan penurunan stunting.

Sejalan dengan Gubernur, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Sumut Alwi Mujahit Hasibuan secara terpisah menyampaikan, peringatan Harganas tahun ini yang bertema “Ayo cegah stunting agar keluarga bebas stunting”, akan mempercepat peningkatan aktivitas seluruh Tim Percepatan Penurunan Stunting di setiap tingkatan, dari pusat hingga tingkat desa/kelurahan.

Menurutnya, dengan fokus pada kampanye penurunan prevalensi stunting, peringatan Harganas tahun ini akan berdampak pada efektivitas kerja tim pendamping keluarga dan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berperilaku bersih dan sehat.

“Di samping itu, seluruh Pemerintahan di setiap tingkatan akan meningkatkan keperduliannya pada isu ini (stunting), dengan menyediakan anggaran dan kegiatan yang memadai,” tambahnya.- (hms/kmf)

print

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *